HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dewan Pers mengadakan acara Workshop Peliputan Pemilu dan Pilkada 2024 di Jakarta yang diselenggarakan pada hari Kamis, 31 Oktober 2024 dan dibuka dengan kata sambutan dari Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu.
Acara ini dihadiri oleh beberapa narasumber yakni Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta Astri Megatari, Anggota Bawaslu DKI Jakarta Benny Sabdo, Ketua KPID DKI Jakarta Puji Hartoyo, dan sejumlah peserta dari media massa di Indonesia baik TV, Radio, Cetak maupun Online.
Dalam sambutan pembuka, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu menyampaikan harapannya dalam hal profesionalisme jurnalis saat melakukan peliputan menjelang terselenggaranya acara kontestasi Pilkada 2024 terutama di daerah pemilihan DKI Jakarta.
“Ini gak main-main DKI Jakarta tempatnya, Jakarta selalu menjadi barometer liputan oleh media, termasuk oleh kawan-kawan media di daerah,” papar Ninik.
Ia berharap media massa di Indonesia tetap menjunjung tinggi kode etik dengan independensi tanpa memberikan dukungan kepada pasangan calon manapun dengan menyajikan pemberitaan yang berdasarkan pada kebenaran dan akurasi, serta transparansi pemberitaan.
“Pemberitaan itu harus memberikan citra baik pada semua paslon, citra baik yang benar bukan citra baik “pesanan”, karena kalau pesanan beritanya udah tahu tempatnya di advertorial,” ujar Ninik.
Dalam hal tersebut Ninik juga menekankan pengecualian sebuah media bisa berpihak pada salah satu pasangan calon, dengan syarat media tersebut memang sudah mendeklarasikan perusahaannya adalah pendukung dari salah satu paslon.
“Saya jawab boleh, sepanjang itu disampaikan secara terbuka, bahwa media (misalnya) NinikRahayu.com memberikan dukungannya pada paslon nomor lima. Clear itu. Itulah bagian dari integritas, boleh,” tegas Ninik.
Dalam kesempatan tersebut, Ninik juga mengajak para jurnalis untuk dapat saling kerja kolaboratif dan konsolidatif terutama dalam tukar-menukar data dan informasi terkait pemberitaan yang baik yang perlu diketahui oleh masyarakat.
Sebagai Ketua Dewan Pers ia pun meminta kepada KPU, Bawaslu dan KPI, melalui perwakilan yang hadir di dalam workshop tersebut untuk dapat membuka akses bagi para wartawan yang membutuhkan dukungan informasi ini.
“Jangan dipersulit, jangan pake nanti dan besok kalau informasi itu sudah bisa, segera disampaikan. Karena saya masih mendengar temen-temen wartawan mengeluh susahnya akses ketemu ketua KPU aja hampir sama susahnya dengan ketemu Presiden,” tutup Ninik sebagai pembuka acara Workshop tersebut.