HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menargetkan divestasi tambahan saham PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Freeport-McMoran rampung secepatnya.

Menurut Bahlil, pemerintah saat ini berupaya memproses pengalihan 10 persen saham tambahan kepemilikan di PTFI, menjadi 61 persen dengan harga murah, dan bahkan berpotensi gratis.

“Insyaallah paling lambat awal tahun depan bisa selesai, tergantung dari komunikasi Freeport dengan pemerintah,” kata Bahlil dalam keterangannya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10).

Meski begitu, Bahlil enggan memberikan kepastian soal termin divestasi saham tambahan tersebut, termasuk hitung-hitungan terkait langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendapatkan saham tambahan dari perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.

“Nanti lah, ada bagian yang bisa saya sampaikan ke media, ada juga yang harus tidak boleh terbuka banyak. Yang penting kan tahu gol-nya,” ujar Bahlil.

Pada kesempatan tersebut, Bahlil menyampaikan negosiasi penambahan saham pemerintah ke PTFI masih menunggu perbaikan fasilitas akibat dampak kebakaran di pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter tembaga milik PTFI di Gresik, Jawa Timur pada 14 Oktober lalu. Kebakaran itu terjadi pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant.

“Begitu selesai, kami baru mulai bicara lagi soal tindaklanjutnya,” kata Bahlil.

Sebagaimana diketahui, setidaknya terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi PTFI agar mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pasca tahun 2041.

Salah satunya syaratnya yakni penambahan saham Indonesia sebesar 10 persen di PTFI. PTFI juga berkewajiban membangun smelter baru di Fak-Fak, Papua. Sebab hal ini sangat penting bagi masyarakat di Papua.