Advertisement
Categories: Internasional

Israel Makin Menggila, 109 Orang Meninggal Dunia di Beit Lahiya

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pasukan militer Israel semakin menggila. Terlepas dari usaha negara internasional untuk melancarkan gencatan senjata, Israel baru saja menyerang gedung perumahan milik sipil di Beit Lahia.

Akibatnya, sekitar 109 orang meninggal dunia dan sekitar 40 orang dinyatakan hilang.  Sementara itu, tim kesehatan di Gaza mengaku kesulitan menghadapi pasien karena kurangnya jumlah tenaga kesehatan.

Kepala RS Lapangan di Gaza, Marwan al-Hams mengatakan bahwa serangan Israel di Rumah Sakit mereka membuat dokter dan ahli bedah hanya tersisa dua orang.

“Karena ada serangan Israel di rumah sakit-rumah sakit lapangan di Gaza, Kamal Adwan Hospital hanya memiliki 2 doker anak, dan tidak ada ahli bedah,” kata Marwan, dikutip Holopis.com, Rabu (30/10).

Ia menambahkan bahwa serangan pasukan Israel di RS tersebut pastinya menyebabkan dampak yang sangat besar bagi penanganan untuk korban serangan udara.

Sebagai informasi Sobat Holopis, sejak 7 Oktober 2023, pasukan Israel sudah membunuh setidaknya 43.020 warga Palestina, dan melukai lebih dari 101.110 orang.

Serangan di Beit Lahia ini adalah yang terbaru dan mematikan di wilayah Gaza Utara. Serangan tak henti-hentinya dari Israel ini diduga sebagai upaya negara zionis untuk mengusir masyarakat sipil yang masih berada di Beit Lahia dan Jabalia.

Bagaimana Kabar Usaha Internasional untuk Menghentikan Peperangan

Sementara itu sebelumnya Sobat Holopis, Doha akan bekerja sama dengan pihak Presiden Amerika Serikat Joe Biden, sebelum pemilihan presiden di negeri Paman Sam tersebut.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan bahwa meskipun Qatar masih bekerja sama dengan AS di titik darah penghabisan sebelum Joe Biden selesai masa jabatan.

“Kami tidak melihat adanya dampak negatid dari pemilu terhadap proses mediasi,” jelas jubir Kementerian, Majed Al-Ansari.

Ia mengatakan bahwa institusi memiliki investasi dalam penemuan resolusi krisis.

“Kami percaya bahwa kami sedang berurusan dengan institusi, dan di negara seperti AS, institusi tersebut berinvestasi dalam menemukan resolusi,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, negosiasi yang sedang diusahakan ini bertujuan untuk membuat gencatan senjata permanen, dan pengiriman bantuan.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Kunci Gitar Alaska – Maggie Rogers Chord

JAKARTA - Maggie Rogers, seorang penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat, kembali memikat pendengar…

39 menit ago

Kapolri Tinjau Rest Area KM 57 Karawang dalam Operasi Lilin Lodaya 2024

KARAWANG – Operasi Lilin Lodaya 2024 yang memantau arus kendaraan di Jalan Tol Jawa Barat…

1 jam ago

RESEP : Kue Dorayaki, Serasa Cosplay Jadi Doraemon

Siapa yang tak kenal dengan Doraemon, robot kucing lucu dari masa depan yang selalu membantu…

2 jam ago

Haidar Alwi Sebut Vonis Ringan Harvey Moeis Cerminan Lemahnya Sinergitas Kejagung-MA

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menyoroti vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim…

3 jam ago

Prabowo Ingatkan Koruptor Tak Akan Rela Pemerintah Berbenah Diri

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, bahwa dirinya bertekad untuk menjadi pemimpin pemerintahan yang bersih. Namun kata…

3 jam ago

Malam 24 di Roemah Toegoe : Meniti Literasi, Menata Budaya

Yayasan Rumah Budaya Michiels mengadakan acara pentas budaya “Malam 24 di Roemah Toegoe” yang merupakan…

3 jam ago