Eks Mendag Tom Lembong Pasrah jadi Tersangka Korupsi Impor Gula

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong tak berkomentar kasus dugaan korupsi terkait kegiatan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015–2016 yang menjeratnya sebagai tersangka. Pasrah, Thomas Lembong menyerahkan kepada Tuhan atas kasus yang menjeratnya. 

Hal itu mengemuka saat Thomas Lembong keluar dari ruang pemeriksaan dengan rompi merah muda dengan tangan terborgol. Tom yang mengenakan kemeja hitam irit bicara saat disinggung sejumlah pertanyaan awak media. 

Thomas Lembong lebih banyak tersenyum saat diberondong berbagai pertanyaan awak media. Mantan Menteri Investasi/BKPM itu memilih masuk ke mobil tahanan yang telah menunggunya. Thomas Lembong diketahui ditahan Kejagung di Rutan Salemba cabang Kejari Jakarta Selatan untuk 20 hari pertama. 

“Saya menyerahkan semua kepada Tuhan yang Maha Kuasa,” singkat Thomas Lembong saat digelandang keluar dari gedung Kejagung menuju mobil tahanan, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (29/10) malam. 

Diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sebagai tersangka dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 2015-2016. Selain Tom Lembong, Kejagung juga menjerat mantan direktur PT PPI berinisial CS sebagai tersangka. 

Tom Lembong diduga menyetujui izin impor gula PT AP sebesar 105.000 ton pada 2015. Padahal saat itu, gula dalam negeri tengah surplus sehingga tidak membutuhkan impor. 

Selain itu, impor gula seharusnya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan BUMN. Kejagung menduga perbuatan korupsi ini merugikan keuangan negara hingga sekitar Rp 400 miliar.

“Kerugian negara akibat perbuatan importasi gula yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, negara dirugikan kurang lebih Rp 400 miliar,” ucap Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar dalam jumpa pers di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10) malam.