HOLOPIS.COM, JAKARTA – KH Nasaruddin Umar adalah salah satu tokoh Islam di Indonesia yang kini dipercaya Prabowo Subianto menjadi Menteri Agama di Kabinet Merah Putih. Sebelum menjabat sebagai Menag, Nasaruddin merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal.

Pria kelahiran Bone tersebut merupakan PNS sekaligus akademisi. Bahkan ia saat ini tercatat sebagai Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) dan juga guru besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat.

Profil Nasaruddin Umar

Nama lengkap : Nasaruddin Umar
Tempat lahir : Dua Boccoe, Bone, Indonesia
Tanggal Lahir : Selasa, 23 Juni 1959
Zodiak : Cancer
Shio : Babi Tanah
Istri : Helmi Halimatul Udhma
Anak : Andi Nizar Nasaruddin Umar, Andi Rizal Nasaruddin Umar, dan Cantik Najda Nasaruddin Umar
Ayah : Andi Muhammad Umar
Ibu : Andi Bunga Tungke
Almamater : UIN Alauddin Makassar, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mc Gill University Kanada, Universitas Sorbonne Prancis, dan Leiden University Belanda
Instagram : @nasaruddin_umar
TikTok : @kh.nasarudin_umar
X : @nasaruddinumar
Youtube : @nasaruddinumarofficial6509
Pekerjaan : PNS, Dosen, Birokrat

Sejarah Singkat Nasaruddin Umar

KH. Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA adalah seorang ulama, akademisi, dan tokoh agama Indonesia terkemuka. Lahir pada 23 Juni 1959 di Ujung-Bone, Sulawesi Selatan, ia menempuh pendidikan dasar hingga sekolah menengah di Sulawesi.

Nasaruddin kemudian meraih gelar sarjana di Fakultas Syariah IAIN Alauddin Ujung Pandang pada 1984. Ia melanjutkan studi magister (1992) dan doktor (1998) di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan pernah menjadi mahasiswa tamu di McGill University di Kanada dan Leiden University di Belanda.

Dalam karier pemerintahan, Nasaruddin pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama (2011-2014) dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta sejak 2016. Pada Oktober 2024, ia diangkat sebagai Menteri Agama di Kabinet Merah Putih.

Selain itu, Nasaruddin adalah pendiri organisasi lintas agama Masyarakat Dialog Antar Umat Beragama dan aktif menulis, dengan karya terkenal seperti “Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran.” Atas dedikasinya, ia dianugerahi Bintang Mahaputera Utama pada 2014.