HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, bahwa pemerintah tengah mempersiapkan strategi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, salah satunya yakni program cetak sawah baru, yang ditargetkan 3 juta hektar lahan sawah hingga tahun 2029.

“Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah tengah mempersiapkan program cetak sawah baru yang menargetkan pengembangan 3 juta hektar lahan sawah,” katanya dalam keterangan resminya, yang dikutip Holopis.com, Senin (28/10).

Dia menyampaikan, bahwa program itu diharapkan dapat memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional serta mendukung sektor pertanian sebagai pilar ekonomi yang kokoh di tengah ancaman krisis pangan global.

Lebih lanjut, Andi menekankan pentingnya pemanfaatan rawa dan lainnya untuk pertanian. Sebab menurutnya, hal itu merupakan keniscayaan karena lahan produktif terus menyusut sementara kebutuhan pangan semakin meningkat.

“Kami fokus memanfaatkan lahan potensial yang belum tergarap optimal, seperti rawa dan lahan suboptimal, untuk mendukung produksi pangan nasional. Pada tahap awal, 150.000 hektare akan dicetak pada tahun 2025 di Kalimantan Tengah,” ujar Andi.

Program cetak sawah ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis. Pemerintah juga akan melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaannya.

“Langkah awal kami adalah survei kesesuaian lahan dan investigasi untuk memastikan komoditas yang paling sesuai dikembangkan di tiap lokasi. Ini termasuk kajian izin, HGU, tata ruang, dan kriteria teknis lainnya,” tambah Andi.

Selain pemanfaatan lahan suboptimal, lanjut Andi, program ini juga menyasar daerah dengan akses irigasi yang memadai untuk mendukung produktivitas optimal.

“Kawasan-kawasan seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan menjadi prioritas untuk pengembangan sawah baru,” kata Andi.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmen untuk memperjuangkan kedaulatan pangan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan produksi serta perluasan area pertanian.

“Presiden dan Wakil Presiden menaruh perhatian besar untuk sektor pertanian. Capai swasembada secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya. Saya katakan kami siap dan kami yakin mampu,” kata Amran di Jakarta, Rabu (23/10).

Amran menyampaikan bahwa bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, yang kembali melanjutkan kepemimpinan di Kementan, mereka siap melakukan upaya maksimal demi mencapai swasembada pangan.

Ia menegaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Prabowo dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029. Menurutnya, Indonesia harus mampu mencapai kedaulatan pangan untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.

“Di bawah komando kepemimpinan Presiden, kami berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita Indonesia berdaulat pangan,” ujarnya.