HOLOPIS.COM, JAKARTA – Budi Arie Setiadi kini mengemban tugas sebagai Menteri Koperasi setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 21 Oktober 2024.
Pria kelahiran Jakarta pada 20 April 1969 ini adalah putra dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti.
Sebagai putra asli Jakarta, Budi menjalani masa kecil dan pendidikannya di ibu kota. Ia menamatkan pendidikan dasar dan menengah di Fons Vitae II, Jakarta Utara, lalu melanjutkan ke SMA Kolose Kanisius hingga lulus pada tahun 1988.
Pada tahun 1990, ia diterima di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP UI).
Sejak awal kuliah, Budi aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, mulai dari pers mahasiswa hingga organisasi olahraga dan politik kampus.
Dia bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada tahun 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI periode 1994/1995. Ia juga ikut mendirikan Forum Studi Mahasiswa (FSM) dan aktif di Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI.
Baginya, organisasi adalah tempat untuk mengasah diri agar lebih kritis dan peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Aktivitasnya dalam pers kampus juga cukup mencolok, ia sempat menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993–1994.
Setelah meraih gelar sarjana pada 1996, kiprah Budi di dunia aktivisme terus berlanjut. Ia turut terlibat dalam gerakan Reformasi 1998 dan mendirikan surat kabar kritis bernama Bergerak.
Di tahun yang sama, Budi diangkat menjadi Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) hingga 2001, serta mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesional Indonesia (MPI).
Budi juga seorang penulis yang produktif, dengan beberapa buku seperti Berubah Demi Rakyat (2004) dan Menjemput Takdir Sejarah (2015), serta sejumlah artikel yang terbit di media cetak. Pada 2006, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Manajemen Pembangunan UI. Ia kemudian kembali berkontribusi sebagai Ketua ILUNI FISIP UI periode 2022–2025.
Dalam dunia jurnalistik, Budi memulai kariernya di Media Indonesia pada 1994, lalu ikut mendirikan Mingguan Ekonomi Kontan pada 1996 dan bekerja di sana hingga 2001.
Setelah itu, ia merambah ke dunia bisnis dengan posisi sebagai Direktur Utama di PT Mandiri Telekomunikasi Utama (2001–2009) dan sempat menjadi Pemimpin Umum Tabloid Bangsa pada 2008-2009.
Kariernya pun meluas ke beberapa perusahaan lain, termasuk PT Daya Mandiri, PT Mitra Lumina Indonesia, dan PT Sarana Global Informasi, di mana ia menjabat sebagai direktur.
Terjun ke politik, Budi bergabung dengan PDI-P dan sempat menjadi Kepala Balitbang PDI-P DKI Jakarta (2005–2010) serta Wakil Ketua DPD PDI-P.
Kemudian, pada 2013, ia mendirikan Pro-Jokowi (Projo), organisasi relawan yang mendukung Joko Widodo dalam Pemilu 2014 dan 2019, yang turut berperan dalam mengantarkan Jokowi ke kursi presiden selama dua periode.
Pada 2019, Jokowi mengangkatnya sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes-PDTT), di mana ia bertugas bersama Menteri Abdul Halim Iskandar untuk mengawasi 75.436 desa di Indonesia.
Di masa-masa akhir kepemimpinan Jokowi, Budi juga dipercaya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk menggantikan Johny G Plate yang terlibat kasus korupsi.
Kini, Presiden Prabowo Subianto mempercayakannya sebagai Menteri Koperasi, di mana Budi diharapkan membawa perubahan dan memperkuat sektor koperasi di Indonesia.