HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat adanya capital outflow atau aliran modal asing keluar yang cukup deras dari pasar keuangan domestik selama sepekan terakhir.
“Berdasarkan data transaksi 21 – 24 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp6,63 triliun,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, yang dikutip Sabtu (26/10).
Dari angka tersebut, tercatat capital outflow sebesar Rp3,01 triliun di pasar saham, Rp4,53 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Namun masih ada capital inflow sebesar Rp0,91 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Sejak awal tahun sampai dengan 24 Oktober 2024, BI mencatat aliran modal asing masuk sebesar Rp44,48 triliun di pasar saham, Rp47,31 triliun di pasar SBN dan Rp195,39 triliun di SRBI.
Adapun pada semester-II 2024, aliran modal asing yang masuk ke pasar saham tercatat sebesar Rp44,14 triliun. Kemudian ke pasar SBN sebesar Rp81,27 triliun dan Rp65,04 triliun ke SRBI.
Di sisi lain, bank sentral itu juga melaporkan Premi CDS Indonesia 5 tahun per 24 Oktober 2024 sebesar 68,04 bps. Angka itu naik bila dibandingkan angka pada pekan lalu, atau per 18 Oktober 2024 yang tercatat sebesar 67,39 bps.
Kemudian di akhir pekan ini, Yield UST (US Treasury) 10 tahun mengalami kenaikan menuju level 4,212%. Namun di sisi lain, Yield SBN 10 tahun justru turun ke 6,68%.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” pungkas Ramdan.