Gagap merupakan kelainan dalam pola bicara yang meliputi kontrol cara bicara yang menyebabkan ketidaklancaran. Bentuk gagap bisa seperti pengulangan (S-s-s-siapa), perpanjangan (Mmmmakan), atau kombinasi keduanya.
Faktanya, gagap dapat disebabkan oleh dua hal. Dilansir dari laman National Stuttering Association, gagap bisa bersifat genetik (turunan).
Jika dalam satu keluarga, terdapat seseorang yang gagap, besar potensi generasi berikutnya mendapatkan warisan gangguan tersebut.
Namun, jika tidak ada, bukan berarti anak bisa terhindar dari gagap sepenuhnya. Gagap juga dapat disebabkan oleh trauma yang memengaruhi otak.
Lebih banyak anak laki-laki daripada anak perempuan yang mengalami kegagapan dengan perbandingan 8 banding 1. Namun, anak perempuan kurang berhasil menghilangkan kegagapannya seiring dengan bertambahnya usia mereka
Tingkat keparahan gagap tidak konsisten, kadang seseorang mungkin hanya mengalami gagap beberapa kali, sementara pada hari lain, gagap dapat memengaruhi sebagian besar interaksi mereka.
Orang-orang yang gagap sering diperlakukan buruk karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan ini.
Di Eropa pada abad ke-19, operasi direkomendasikan untuk orang yang terpengaruh gangguan bicara ini.
Para ahli bedah akan menggunakan gunting untuk menghilangkan segitiga belakang lidah, serta memotong saraf dan otot di leher dan bibir. Ahli bedah lainnya mempraktikkan pemotongan uvula atau pengangkatan amandel.