HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Meutya Viada Hafid menyampaikan bahwa kementerian yang kini dipimpinannya akan menjadi salah satu konsentrasi pemerintah dalam aspek transformasi digital.

“Kita harus siap-siap bahwa kemarin di pidato Presiden Prabowo juga beliau berulang kali menyebut kata digital, biasanya beliau mengulang-ulang kata pertahanan, tapi kemarin kata digitalnya itu cukup banyak diulang-ulang dalam sambutan pertama beliau atau pidato pertama sebagai presiden,” kata Meutya dalam sambutan perdananya di acara sertijab di Kementerian Kominfo, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/10).

Dengan demikian, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Kementerian Kominfo yang memiliki tugas penting dalam aspek pengelolaan digitalisasi di Indonesia.

“Artinya perhatiannya cukup khusus terhadap digital dan bahkan langsung setuju ketika ditawarkan atau diberikan konsep bahwa ke depan itu harus ada Kementerian khusus yang ada kata digitalnya,” ujarnya.

“Nah, ini kepercayaan sekaligus tugas yang luar biasa,” sambung Meutya.

Mantan Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 tersebut menerangkan bahwa dirinya akan melanjutkan semua program yang baik dari kepemimpinan Menteri sebelumnya. Termasuk juga berkaitan dengan perang terhadap judi online dan sebagainya.

“Fokus-fokus kita tentu masih sama, melanjutkan apa yang sudah dilakukan menteri sebelumnya. Saya sudah sampaikan beliau (Budi Arie) bahwa perang beliau terhadap judi online pasti akan kita teruskan sama-sama, enggak boleh kendor ya teman-teman,” terangnya.

Namun yang tak kalah penting adalah, bagaiaman Kementerian Kominfo bisa mengupayakan pemerataan akses internet rakyat di seluruh penjuru Indonesia yang tentu mengedepankan aspek keadilan.

Selanjutnya ada aspek keamanan data digital yang menjadi salah satu ancaman tersendiri dewasa ini di balik berbagai insiden pencurian data di Indonesia oleh peretas. Meutya berjanji akan mengupayakan semaksimal mungkin pekerjaan rumah yang berat dan besar ini.

“Kemudian juga hal-hal lain tentu komunikasi, internet yang lebih merata, internet yang lebih berkeadilan, security data ya, PR bersama,” tandasnya.

“Waktu itu juga beliau carry over dari yang sebelumnya ya, tapi beliau hadapi ketika di komisi 1 dan saya juga harus hadapi,” tambahnya.

Meutya Hafid pun menegaskan bahwa semua persoalan yang dihadapi oleh Kementerian Kominfo tidak sekadar menjadi tanggung jawab dan kesalahan menteri sebelumnya. Akan tetapi dapat dipahami bahwa ini menjadi tantangan dan tugas berat semua entitas di dalam Kementerian yang kini ia pimpin.

“Karena ini tentu permasalahan kita semua, bukan permasalahan menteri sebelumnya, sebelumnya, tidak. Tapi ini menjadi permasalahan kita semua bagaimana kita segera bisa untuk mengamankan data dari bangsa ini,” pungkas Meutya.