HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mungkin maksud hati ingin menghibur seseorang yang sedang berduka, tapi hati-hati, perkataan empati Anda justru bisa membuatnya semakin terluka.

Memang mustahil sebenarnya ada sebuah kata-kata yang dapat menghibur dan menghilangkan kesedihan seseorang yang sedang berduka.

Sebelum kata-kata Anda menjadi boomerang, perhatikan enam hal yang tak boleh dikatakan pada seseorang yang sedang berduka:

Pertama: “Apa kabarmu?”

Mungkin Anda memang benar-benar ingin mengetahui bagaimana kabarnya. Anda ingin tahu apakah ia baik-baik saja atau tidak. Tapi memang pertanyaan ini hampir mustahil untuk dijawab.

Perasaan duka karena kehilangan seseorang yang sangat dicintai itu tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Setiap hari, jam, menit, dan detik, orang yang berduka itu bertahan dalam ujian waktu.

Akan lebih baik jika Anda mengganti kalimat dengan: “Jangan sampai skip makan siang, ya.”

Kedua: “Apa yang bisa saya bantu?”

Sekali lagi, mungkin Anda menanyakannya karena benar-benar ingin menolongnya. Tapi dalam kondisinya saat ini, bisa jadi ia juga tak tahu apa yang sedang dibutuhkannya.

Ada baiknya Anda membantunya setelah melihat apa yang dibutuhkannya melalui pengamatan pribadi Anda. Misalnya, membantunya membersihkan rumahnya yang terbengkalai, mengantar pakaian kotornya ke laundry, memasakannya sarapan atau makan malam untuk anak-anaknya, atau lainnya.

Ketiga: “Bersyukurlah dengan apa yang kamu miliki saat ini.”

Maksud di balik pernyataan itu baik adanya, Anda ingin mengalihkan perhatiannya ke hal yang positif. Namun hal ini bisa terkesan meremehkan (judgemental) perasaan mereka, seakan-akan mereka tidak boleh sedih dan kesedihan yang mereka rasakan adalah salah.  

Akan lebih baik Anda membuka ruang baginya untuk membicarakan kehilangannya. Seperti, “Suamimu orang yang sangat baik, Aku juga turut kehilangannya.”

Keempat: Membicarakan pengalaman kesedihan Anda

Jangan sekali-kali memproyeksikan pengalaman kehilangan Anda kepada orang yang sedang berduka. Seperti, “Waktu ayahku meninggal, perasaanku juga sangat kacau.”

Terkadang saat sedang tidak yakin harus berkata apa dengan orang yang sedang berduka, kita mencoba menghubungkan pengalaman kita dengan orang tersebut. Hati-hati, orang tersebut bisa saja merasa rasa sakitnya diabaikan.

Kelima: Memberi nasihat yang tidak diminta

Jangan memberikannya nasihat kecuali mereka memintanya. Nasihat yang dimaksud seperti, “Kamu harus lebih sering keluar rumah”“Olahraga dapat membantumu keluar dari kesedihan”, atau “Cobalah untuk tetap bersikap positif”.

Nasihat seperti itu hanya akan membuatnya merasa dihakimi. Ingat, mereka harus menjalani rasa sakit itu untuk bisa sembuh.

Keenam: Sentimen keagamaan

Pernahkah kamu mengatakan, “Ini mungkin yang Tuhan inginkan” atau “Dia sekarang sudah berada di tempat yang lebih baik sekarang,” kepada orang yang baru saja kehilangan orang yang dicintainya.

Hubungan seseorang dengan Tuhan sangatlah bersifat pribadi, terutama jika itu menyangkut keimanan dan kehilangan. Tidak peduli seberapa religiusnya seseorang, kehilangan bisa membuatnya ‘salah arah’, apalagi jika saat itu ia juga mungkin sedang bergumul dengan keyakinannya.

Jadi, sekalipun Anda tahu orang tersebut religius, lebih baik hindari pernyataan keagamaan seperti itu.

Intinya, apakah Anda seorang teman dekat, anggota keluarga, rekan kerja, atau kenalan, perlakukan orang yang sedang berduka dengan penuh pengertian. Bayangkan diri Anda berada di posisinya sebelum mengeluarkan kata-kata empati. Semoga semua yang sedang bersedih bisa segera ikhlas dan menemukan kebahagiaannya yang baru.