HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy memberikan testimoni tentang dirinya yang mengambil gelar doktor di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
“Maka saya waktu ngambil S3 di Unair ngambil program studi Sosiologi militer. Jadi saya agak ngerti militer,” kata Muhadjir dalam sebuah pidato peluncuran buku Jejak Bakti Untuk Negeri: Muhadjir Effendy di Jakarta beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, gelar doktor yang digelarnya saat ini memang bukan perkara mudah. Sebab, untuk mencapainya pun butuh waktu hingga 6 (enam) tahun.
“Jadi bayangkan dari guru lompat belajar tentang militer, karena itu selesainya lama, sampai hampir 6 tahun, itu pun hasilnya cuman sangat memuaskan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini pun mengaku kagum dengan Bahlil Lahadalia yang mampu menyelesaikan gelar doktor dengan nilai cum laude di Universitas Indonesia.
Apalagi penyelesaian gelar promosi doktornya pun ditempuh hanya dua tahun saja. Hal ini membuat Muhadjir kagum dengan sosok Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabinet Indonesia Maju (KIM) tersebut.
“Maka saya kagum sekali, kemarin Pak Bahlil kuliahnya di UI hanya 2 tahun cumlaude, luar biasa,” tuturnya.
Muhadjir yakin bahwa pencapaian itu tak lepas dari kerja keras Bahlil dalam mengeyam pendidikan di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI).
“Saya enggak bisa membayangkan betapa kerja kerasnya Pak Bahlil, dan saya sangat respect ke anak muda yang sangat luar biasa,” tandasnya.
“Saya membayangkan saya untuk sangat memuaskan aja 6 tahun itu di Unair. Saya emang nggak terlalu pinter sih, jadi saya paham sekali,” pungkas Muhadjir.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa sidang terbuka promosi doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI telah dilakoni oleh Bahlil Lahadalia. Dalam disertasinya, Bahlil mengambil judul “Kebijakan, Kelembagaan, Tata Kelola, Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.
Sidang tersebut dipimpin oleh Prof I Ketut Surajaya, promotor adalah prof Chandra Wijaya. Sementara co-Promotor ada dua orang yakni Tegus Dartanto dan Athor Subroto.
Kemudian untuk penguji ada lima orang, antara lain ; Margaretha Hanita, A Hanief Saha Ghafur, Prof Didik Junaidi Rachbini, Prof Arif Satria, dan Prof Kosuke Mizuno.
Dalam sidang promosi doktor yang diselenggarakan pada hari Rabu 16 Oktober 2024 di Gedung Makara Art Center Kampus UI Depok tersebut, Bahlil Lahadalia mendapatkan nilai cum laude.