Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan, bahwa sebanyak 1,1 miliar orang di dunia harus hidup dalam kemiskinan dengan kategori akut. Bahkan separuh dari mereka merupakan anak-anak.

Adapun angka tersebut merupakan angka yang didapatkan berdasarkan laporan Multidimensional Poverty Index (MPI) 2024, yang dirilis oleh Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Oxford Poverty and Humand Development Index (OPHI).

“MPI 2024 melukiskan gambaran yang serius: 1,1 miliar orang mengalami kemiskinan multidimensi. 455 juta di antaranya hidup dalam bayang-bayang konflik,” kata Kepala Ahil Statistik UNDP, Yanchun Zhang dalam keterangannya, yang ditulis Holopis.com, Kamis (17/10).

Laporan itu menunjukkan, bahwa sekitar 584 juta orang di bawah usia 18 tahun mengalami kemiskinan ekstrem, yang mencakup 27,9 persen anak-anak di seluruh dunia,

Laporan tersebut juga menunjukkan, bahwa setidaknya sebanyak 83,2 persen orang termiskin di dunia tinggal di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan.

India adalah negara dengan jumlah penduduk paling banyak yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, sekitar 234 juta dari 1,4 miliar penduduknya.

Pakistan, Ethiopia, Nigeria, dan Republik Demokratik Kongo ada di bawah India. Kelima negara tersebut mencakup hampir setengah dari 1,1 miliar penduduk miskin.

“Bagi masyarakat miskin di negara-negara yang dilanda konflik, perjuangan untuk memenuhi kebutuhan dasar adalah pertempuran yang jauh lebih berat dan lebih putus asa,” kata Zhang.

Sebagai informasi, UNDP dan OPHI menerbitkan Indeks Kemiskinan Multidimensi setiap tahunnnya, sejak tahun 2010 lalu. Mereka mengumpulkan data dari 112 negara, dengan populasi gabungan sebesar 6,3 miliar orang.

Adapun dalam pengukuran indeks ini, mereka menggunakan berbagai indikator seperti kurangnya perumahan yang layak, sanitasi, listrik, bahan bakar memasak, gizi, dan kehadiran di sekolah.