HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Baitul Hikmah & PPA Assa’adah Bogor, Ustadz Hilmi Firdausi memberikan nasihat kepada para calon menteri dan calon pejabat publik, bagaimana seharusnya sikap mereka ketika diminta menjadi pejabat.

Konteks nasihat ini dinukilkan dari cerita para sahabat Nabi Muhammad SAW ketika diberikan amanah untuk menjadi bagian dari kekhalifahan.

“Para sahabat ketakutan, gemetar ketika ditunjuk menjadi pejabat. Bahkan sahabat senior Abd bin Auf berkata ‘tusukkan saja belati ini hingga tembus ke leherku daripada kalian memintaku menjadi khalifah’,” kata Ustadz Hilmi dalam keterangannya yang diunggah di X @Hilmi28, Kamis (16/10).

Menurutnya, wajar ketika para sahabat tersebut tidak ada yang berani memasang wajah sumringah dan gembira. Sebab di benak mereka adalah bayangan efek samping jika sampai dirinya tidak amanah dan menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.

“Tidak ada raut muka gembira, semua berada dalam kecemasan luar biasa, karena mereka tahu benar konsekuensi di akhirat jika tidak amanah dalam menjabat,” ujarnya.

Bukan alhamdulillah dan kalimat syukur lainnya yang diucapkan, melainkan Innalillahi, sebuah kepasrahan terendah yang disikapi seorang muslim kepada Allah SWT.

“Tidak ada ucapan syukur, yang keluar dari mulut mereka adalah kalimat istirja ‘Innalillahi wa inna ilaihi rooji’uun’. Mereka menganggap jabatan adalah musibah,” tuturnya.

Namun sepanjang beberapa hari terakhir ini, ia melihat bagaimana raut wajah para calon menteri dan pejabat di Kabinet Prabowo Gibran yang tampak sumringah. Hanya saja, ia tak ingin berperasangka buruk, justru Ustadz Hilmi berdoa agar para calon pejabat tersebut senantiasa diberikan petunjuk oleh Tuhan agar bisa menjalankan tugasnya sebaik mungkin.

“Tapi orang sekarang mungkin menganggap jabatan adalah anugrah, maka yang kita dapati adalah wajah-wajah sumringah. Semoga Allah bimbing mereka untuk mengelola bangsa besar ini,” pungkasnya.