HOLOPIS.COM, JAKARTA – Thomas Tuchel resmi ditunjuk sebagai manajer Timnas Inggris, namun penunjukan itu dikritik keras oleh bekas pemain The Three Lions sendiri yakni Gary Neville.
Bahkan, pemain yang pernah berseragam Manchester United itu pun turut mempertanyakan Federasi Sepakbola Inggris (FA) terkait keputusannya, dengan tidak menunjuk pelatih lokal.
“Saya tidak berpikir Thomas Tuchel harus dipertanyakan dengan cara apa pun, dalam bentuk apa pun karena saya rasa dia pelatih yang hebat,” ungkap Neville, seperti dikutip Holopis.com dari Sky Sports.
“Semua orang di negara kami, termasuk saya, akan mendoakan yang terbaik untuknya dan berharap kami dapat melewati batas dan memenangkan trofi,” sambungnya.
“Namun saya pikir ada beberapa pertanyaan serius yang harus dijawab oleh FA sehubungan dengan kepelatihan Inggris. Saya rasa kita merugikan diri sendiri dengan menerima kenyataan Thomas Tuchel lebih baik daripada pelatih Inggris lainnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Neville juga secara gamblang menyebut bahwa pelatih Inggris merupakan salah satu yang tidak dihormati di Eropa, sebab tidak memiliki filosopi bermain.
“Kita sedang mengalami kesulitan dalam hal kepelatihan Inggris. Pelatih-pelatih Inggris adalah salah satu yang paling tidak dihormati di Eropa dalam hal menangani tim sepakbola. Pelatih Spanyol, Jerman, Italia, dan Portugal terkenal karena gaya bermain dan filosofi mereka,” ujarnya lagi.
“Kita tidak lagi memiliki identitas yang jelas sebagai bangsa Inggris. Kita belum membangun gaya, kita tidak memiliki pelatih yang membangun gaya yang unik bagi kita,” imbuhnya.
Sebagai informasi tambahan, Timnas Inggris resmi menunjuk Thomas Tuchel sebagai manajer terbarunya, pada Rabu (16/10) waktu setempat.
Thomas Tuchel menggantikan pelatih Gareth Southgate yang hengkang selepas Euro 2024 beberapa bulan ke belakang. Bekas pelatih Dortmund, Chelsea hingga Paris Saint-Germain (PSG) itu pun resmi menandatangani kontrak hingga Januari 2025 mendatang.
Praktis, Tuchel jadi manajer asing ketiga sepanjang sejarah Timnas Inggris, dimana sebelumnya ada Fabio Capello dan Sven-Goran Eriksson.