HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh belum mau banyak komentar mengenai keputusan partainya yang enggan memberikan calon menterinya ke Prabowo Subianto.
Surya Paloh menjanjikan akan buka suara terkait kondisi Partai Nasdem selanjutnya di saat Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober mendatang.
“Komentarnya jangan hari ini, nanti kita tunggu tanggal 20 (Oktober) saja,” kata Surya Paloh di Depok, Jawa Barat pada hari Rabu (16/10).
Surya Paloh pun menegaskan, dirinya akan bertemu terlebih dahulu dengan Prabowo Subianto. Namun, dirinya tidak mau banyak berkomentar mengenai rencana pembahasan di pertemuan tersebut.
“Ini hari kan belum ada komentar. Saya yakin ketemu (Prabowo)-lah, mungkin dalam waktu nggak terlalu lama,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai NasDem menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun NasDem menyatakan tak akan masuk dalam kabinet.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim mengatakan, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan partainya untuk tidak bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo.
“Atas dasar pertimbangan banyak hal, kami memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet,” ujar Hermawi, Minggu (13/10).
Menurutnya, NasDem memilih untuk tidak menempatkan kader di kabinet dengan alasan kontribusi pemikiran dan ide-ide yang ditawarkan lebih penting ketimbang hadir dalam kabinet pemerintahan.
Bagi NasDem, pemikiran strategis dalam berbagai hal akan lebih berarti bagi bangsa daripada keterlibatan langsung di eksekutif.
“Pikiran-pikiran kami kalau diterima itu jauh lebih penting daripada masuk dalam kabinet,” ujar Hermawi.
Namun ditegaskan Hermawi, NasDem merasa masih menjadi bagian dari pemerintahan yang akan digawangi oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Tapi, kami bagian tak terpisahkan dari pemerintahan ini,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Hermawi menegaskan bahwa NasDem tidak menolak atau menerima untuk masuk dalam kabinet Prabowo. Menurutnya, Prabowo pun pernah bertanya mengenai usulan tokoh yang akan diajukan masuk dalam kabinet.
“Bukan menolak dan diminta, Pak Prabowo pernah bilang ‘NasDem kok belum kasih masuk nama?’ Kami diam saja. Jadi bukan soal menolak atau menerima, tetapi sikap NasDem adalah memberi kontribusi selain menempatkan orang di kabinet,” pungkasnya.