HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Advokasi Indonesia Raya, Fadli Rumakefing mengapresiasi langkah Prabowo Subianto yang melakukan interview dalam persiapan penunjukan Menteri di Kabinetnya nanti.
Hanya saja, Fadli menyampaikan harapannya agar Prabowo Subianto tidak salah pilih “pembantu” dalam pemerintahannya nanti. Apalagi sejumlah wajah yang datang ke kediaman Prabowo di Kertanegara IV, beberapa telah menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
“Banyak yang menyoroti rekam jejak para calon menteri – menteri tersebut. Penyorotan ini berkaitan dengan rekam jejak yang dianggap pernah dan atau terlibat dalam dugaan kasus – kasus korupsi di Indonesia yang pernah ditanggani oleh KPK, Kejaksaan dan institusi hukum lainnya,” kata Fadli kepada Holopis.com, Selasa (15/10).
Hal ini disampaikan Fadli untuk merefleksikan janji dan komitmen Prabowo dalam pemberantasan korupsi. Begitu juga pesan yang pernah disampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk di acara Rakor PKB.
Di mana Prabowo dengan tegas dan lugas mengatakan kepada seluruh Ketua Umum Partai Koalisinya, jangan sampai mereka menugaskan orang-orang yang didorong menjadi menteri untuk mencari uang dari APBN dan APBD demi kepentingan pribadi maupun kelompok.
“Ini tidak terlepas dari komitmen pemberantasan korupsi yang selalu diucapkan oleh Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan di mana pun ia berada. Bahkan dalam institusi partai politik yang dipimpinnya, ia selalu mengingatkan para kader partainya jangan coba – coba untuk korupsi,” ujarnya.
Sejumlah wajah yang disorot Fadli antara lain ; Bahlil Lahadalia yang saat ini menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM di Kabinet Indonesia Maju. Kemudian Menteri BUMN Erick Thohir, lalu ada Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo.
Kemudian ada juga wajah Ketua Umum DPP PAN yang juga sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Maju Zulkifli Hasan alias Zulhas. Dan yang terakhir adalah Sekti Wahyu Trenggono yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet pemerintahan Presiden Jokowi-Ma’ruf.
“Ada beberapa wajah calon menteri yang dianggap oleh masyarakat tidak layak untuk dipertahankan di Pemerintahan Prabowo. Mereka lebih layak dipanggil oleh KPK, Kejaksaan Agung dan Satgas Pencegahan Korupsi Mabes Polri,” tukasnya.
Oleh sebab itu, Fadli pun berharap agar Prabowo Subianto kembali menelaah lebih mendalam terhadap sosok-sosok yang disebutkannya itu. Setidaknya, dalam rangka untuk meminimalisir potensi sisi buruk yang bisa saja terjadi di pemerintahan Prabowo Gibran.
“Dengan hadirnya wajah – wajah tersebut secara tidak langsung telah menggugurkan semangat pemberantasan korupsi yang selalu diucapkan oleh Presiden Prabowo. Layu sebelum berkembang! Sebab masyarakat sungguh tidak mempercayai wajah-wajah tersebut,” tuturnya.
“Karena itulah, Presiden Prabowo perlu mendiagnosa lebih dalam lagi para calon menteri yang dari rekam jejak korupsi. Jangan sampai menjadi beban dalam pemerintahan Presiden Prabowo,” pungkas Fadli.