Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat dan berada di zona hijau pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (14/10).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham Indonesia itu terpantau naik 0,44 persen, atau 32,95 poin ke level 7.553.

Hingga siang ini, total volume saham yang telah diperdagangkan sebanyak 12,46 miliar lembar saham, yang ditransaksikan sebanyak 685.964 kali.

Dengan demikian, nilai transaksi yang berhasil dibukukan sepanjang perdagangan sesi I mencapai Rp4,77 triliun.

Senada dengan IHSG yang menguat, mayoritas saham pada hari ini juga terpantau bergerak naik. Total ada 284 saham naik, 256 saham turun dan 246 saham lainnya stagnan.

Secara sektoral, mayoritas terpantau mengalami penguatan, dimana sektor energi menjadi yang paling tinggi dengan kenaikan mencapai 1,03 persen. Disusul sektor teknologi naik 0,99 persen dan sektor bahan baku naik 0,69 persen.

Kemudian ada sektor non siklikal yang terpantau mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen, disusul sektor siklikal yang naik 0,32 persen, sektor keuangan naik 0,30 persen, dan sektor properti naik 0,04 persen.

Sedangkan sektor yang turun, di antaranya yakni sektor kesehatan yang turun 0,95 persen, sektor infrastruktur turun 0,68 persen, sektor industri turun 0,60 persen dan sektor transportasi turun 0,31 persen.

Adapun, indeks LQ45 naik 0,44 persen ke level 937, indeks MNC36 turun 0,01 persen ke level 366, indeks IDX30 turun 0,23 persen ke level 481, serta indeks JII naik 0,54 persen ke level 524.

Terdapat tiga saham yang menempati posisi top gainers, yaitu PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS), PT Natura City Developments Tbk (CITY), dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).

Sedangkan, tiga saham yang menempati posisi top losers yaitu PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN), dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK).

Lalu, tiga saham yang teraktif diperdagangkan hingga sesi pertama ini antara lain, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Era Digital Media Tbk (AWAN).