Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTAIsrael kembali melakukan serangan di Gaza. Kali ini sebuah sekolah di Gaza kembali menjadi korban. Israel menyerang sekolah yang digunakan sebagai tempat mengungsi warga Palestina dan langsung menewaskan sekitar 15 orang di Gaza Tengah.

“Lokasi di kamp Nuseriat diserang oleh tembakan altileri pada hari Minggu (14/10), menewaskan seluruh keluarga dan melukai puluhan lainnya,” demikian disampaikan oleh Badan Pertahanan Sipil, dikutip Holopis.com, Senin (14/10).

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku masih sedang melakukan penyelidikan laporan penyerangan itu.

PPM Israel Benjamin Netanyahu Yakin Akan Memenangkan Konflik

Mengingat sudah lebih dari setahun kesengsaraan warga Palestina akibat serangan Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia yakin Israel bisa memenangkan pertempuran.

“Kami telah mengalahkan sayap militer Hamas,” demikian disampaikan Panglima Militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi.

Israel juga yakin mereka akan ‘menang’ setelah menyerang Hamas di Jalur Gaza, Lebanon, dan bersiap-siap untuk menyerang Lebanon.

Sementara itu, Benjamin Netanyahu berjanji mereka akan terus menghancurkan dan menghancurkan militan Hamas saat pertempuran di mulai Oktober 2023 lalu.

Saat ini, serangan Israel sudah berkembang ke arah utara, dan mengintensifkan aksi militer mereka ke kelompok Hizbullah. Sementara itu Hizbullah terus menunjukkan dukungan mereka terhadap Hamas.

Warga Dunia Demonstrasi Besar-besaran

Sementara itu, warga dunia sudah melakukan aksi protes besar-besaran setelah Israel genap setahun menyerang Palestina pada 7 Oktober lalu.

Mereka pun menuntut agar pertumpahan darah di Gaza dan juga berbagai wilayah di Timur Tengah segera dihentikan.

Salah satu kota yang dipenuhi pengunjuk rasa adalah New York, Amerika Serikat. Masyarakat mengenakan keffiyeh hitam putih, menuntut kebebasan masyarakat Palestina.

“Gaza, Lebanon, kamu akan bangkit, rakyat ada di sisimu,” demikian disampaikan oleh masyarakat di New York.

Mereka terlihat membentangkan spanduk, dan menuntut embargo senjata terhadap Israel.

Sebagai informasi tambahan, pertumpahan darah di konflik Palestina-Israel sebenarnya telah berlangsung selama puluhan tahun.

Kemudian, militan Hamas melakukan perlawanan dan menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan 1.200 masyarakat dan mereka menyandera sekitar 250 orang.

Kemudian, Israel pun membalas dengan menyerang Palestina. Serangan yang berlangsung hingga saat ini sudah menewaskan 42.000 masyarakat Palestina, dan 2.3 juta lainnya mengungsi.