Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa konsumsi teh hitam yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan cairan lain yang cukup.
Ironisnya, meskipun es teh manis tampak menyegarkan, teh mengandung sifat diuretik yang bisa menyebabkan dehidrasi. Kafein dalam teh mendorong peningkatan produksi urine, yang pada akhirnya bisa membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat daripada yang diperoleh dari minuman itu sendiri.
Jika tidak diimbangi dengan minum air putih yang cukup, kebiasaan minum es teh manis justru bisa membuat tubuh kekurangan cairan, menyebabkan mulut kering, pusing, bahkan kelelahan.
Tidak hanya itu, kandungan gula dalam es teh manis juga berbahaya bagi kesehatan gigi. Gula memberikan makanan bagi bakteri di dalam mulut yang kemudian memproduksi asam.
Asam inilah yang merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang, perubahan warna, hingga meningkatkan risiko penyakit gusi.
Sebuah studi menyebutkan bahwa konsumsi minuman manis, termasuk es teh manis, berhubungan erat dengan meningkatnya kejadian gigi berlubang dan kerusakan gigi, terutama jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.
Kesimpulannya, meskipun es teh manis menawarkan kenikmatan yang sulit ditolak, penting bagi Sobat Holopis untuk bijak dalam mengonsumsinya.
Mengurangi jumlah gula, membatasi konsumsi, dan memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari efek samping yang merugikan.
Nikmati es teh manis secukupnya, dan imbangi dengan pilihan minuman dan makanan sehat lainnya agar kesehatan tetap terjaga.