Selain itu, lemak trans dalam minyak terhidrogenasi juga berkontribusi pada penyumbatan pembuluh darah yang bisa menyebabkan aterosklerosis.
Tidak hanya itu, mie instan juga rendah nilai gizi. Meski cepat disajikan, kandungan nutrisi dalam mie instan sangat minim, terutama jika dibandingkan dengan makanan segar. Mie instan miskin serat, protein, dan vitamin penting yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik.
Mengandalkan mie instan sebagai makanan pokok atau sering mengonsumsinya dapat menyebabkan malnutrisi. Tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan energi, regenerasi sel, serta menjaga fungsi organ tubuh tetap optimal.
Dalam jangka panjang, pola makan seperti ini dapat menyebabkan kelelahan, anemia, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Salah satu bahan kimia yang juga menjadi perhatian dalam mie instan adalah monosodium glutamate (MSG). MSG merupakan penambah rasa yang sering digunakan dalam mie instan untuk meningkatkan cita rasa gurih.
Meskipun MSG dianggap aman dalam jumlah kecil, beberapa orang dapat mengalami efek samping setelah mengonsumsinya dalam jumlah besar, kondisi ini dikenal sebagai Sindrom Restoran Cina.
Gejalanya meliputi sakit kepala, mual, berkeringat, serta sensasi kebas di wajah. Meskipun tidak semua orang sensitif terhadap MSG, konsumsi dalam jumlah besar secara terus-menerus juga dapat berdampak pada kesehatan saraf dan memperburuk kondisi kesehatan lainnya, seperti migrain atau hipertensi.
Satu lagi aspek penting yang perlu diperhatikan adalah zat pengawet dalam mie instan. Agar mie instan bisa bertahan lama tanpa basi, ditambahkan zat pengawet yang dalam jumlah kecil mungkin tidak berbahaya.
Namun, jika dikonsumsi berlebihan, pengawet dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal. Hati dan ginjal berfungsi menyaring racun dari tubuh, dan paparan terus-menerus terhadap bahan kimia berbahaya dapat membebani kedua organ ini, mempercepat kerusakan fungsi, serta meningkatkan risiko penyakit liver dan ginjal.
Walaupun mie instan menawarkan kemudahan dan kepuasan rasa instan, Sobat Holopis harus mempertimbangkan efek jangka panjang dari konsumsi yang berlebihan.
Cara terbaik untuk menikmati mie instan adalah dengan membatasi frekuensinya, serta mengombinasikannya dengan makanan yang lebih bernutrisi, seperti sayuran segar, telur, atau daging tanpa lemak.
Dengan demikian, Sobat tetap bisa menikmati mie instan tanpa mengorbankan kesehatan.