HOLOPIS.COM, JAKARTA – China dikabarkan bakal mengumumkan paket stimulus senilai ribuan triliun rupiah pada akhir pekan ini untuk mendukung perekonomian yang tengah melambat.
Kantor Informasi Dewan Negara (Parlemen) China menyatakan, bahwa Menteri Keuangan China, Lan Fo’an akan mengadakan konferensi pers pada Sabtu (12/10), pukul 10.00 waktu setempat, untuk membahas kebijakan stimulus fiskal yang direncanakan pemerintah.
Banyak analis percaya bahwa Beijing siap meluncurkan paket stimulus besar meskipun ada risiko tidak mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen tahun ini.
Sebelumnya, para investor sudah memperkirakan bahwa pemerintah China akan mengumumkan paket ekonomi baru, yang diungkapkan saat konferensi pers Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) pada Selasa (8/10).
Pada acara tersebut, Ketua NDRC, Zheng Shanjie, menjanjikan berbagai langkah untuk memperkuat ekonomi China, tetapi tidak membahas rencana stimulus besar.
Hal ini mengecewakan para investor dan menyebabkan ketidakstabilan di pasar China. Akhir pekan ini, Beijing tampaknya ingin mengobati kekecewaan para pemodal. Pemerintah kemungkinan akan memberikan kejelasan dalam konferensi pers besok.
Bulan lalu, China telah meluncurkan beberapa kebijakan stimulus, termasuk pemotongan suku bunga, pengurangan persyaratan cadangan kas di bank, pelonggaran aturan pembelian properti, dan dukungan likuiditas untuk pasar saham.
Banyak investor dan analis melihat langkah tersebut sebagai sinyal bahwa Beijing siap mengambil tindakan lebih drastis untuk memulihkan ekonomi yang sedang terpuruk, termasuk merilis paket stimulus besar. Beberapa indeks saham utama China juga sempat melonjak lebih dari 25 persen setelah pengumuman tersebut.
Sebagian besar ekonom memperkirakan adanya tambahan stimulus akhir pekan ini, meskipun terdapat berbagai asumsi mengenai jumlah dan prioritas paket tersebut.
Bloomberg sendiri memperkirakan paket itu setara dengan USD282,8 miliar (sekitar Rp4.412 triliun). Sementara estimasi lainnya menyebutkan bisa mencapai 10 triliun yuan atau USD1,4 triliun.
Ekonom dari Morgan Stanley memprediksi, bahwa Kementerian Keuangan China akan merilis paket fiskal tambahan yang lebih sederhana. Mereka melihat ini sebagai kesempatan kedua bagi Beijing untuk meyakinkan pasar.
Analis Morgan Stanley, Chetan Ahya menambahkan bahwa China sebenarnya memerlukan stimulus fiskal sebesar 10 triliun yuan (Rp22.077 triliun) untuk meningkatkan konsumsi dan mengurangi inventaris di pasar properti.
Namun, ia berpendapat bahwa langkah tersebut mungkin tidak realistis bagi Beijing, meskipun dapat membantu mengatasi deflasi dan meningkatkan kepercayaan investor.
Menurut Ahya, Beijing mungkin khawatir bahwa paket stimulus besar dapat mengindikasikan masalah ekonomi yang lebih serius.
Aktris asal Amerika Serikat Rachel Brosnahan akan memerankan karakter ikonis Lois Lane di film Superman…
JAKARTA - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa madrasah di kancah internasional. Peserta didik Madrasah Aliyah…
Aktor asal Amerika Serikat David Corenswet akan menjadi pemeran Superman berikutnya di film terbaru Superman…
Para penggemar film superhero sebentar lagi akan kembali dimanjakan dengan film Superman karya James Gunn…
FIBA merilis bahwa Indonesia masuk dalam daftar 4 besar negara di dunia yang masyarakatnya gandrung…
Pebalap senior Fitra Eri memberikan contoh yang baik bagi para orang tua. Pasalnya, ia tetap…