HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengharapkan agar Presiden terpilih Prabowo Subianto tak hanya berusaha menaikkan upah hakim. Akan tetapi juga melihat sektor lain yang juga tak kalah krusial, yakni gaji guru.
Menurutnya, kesejahteraan guru juga perlu untuk mendapatkan perhatian serius dari negara. Sebab, sejauh ini gaji guru baik swasta, guru negeri apalagi honorer masih sangat memperihatinkan.
“Bagus, para hakim diperhatikan upah dan kesejahteraannya. Tapi jangan lupakan guru. Guru itu kan digugu dan dituru. Kalau mereka tidak sejahtera, bagaimana ada anak bangsa yang mau lagi menjadi guru,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Kamis (10/10).
Apalagi kata dia, kesejahteraan guru menjadi aspek penting, karena mereka dianggap sebagai pendidik dan pencetak awal karakter dan keilmuan para generasi muda. Sehingga jangan sampai negara mengabaikan hak-hak normatif para guru Indonesia.
“Mereka garda terdepan bagaimana wajah dan generasi muda kita ke depan. Jadi harapan saya, Pak Prabowo bener-bener mau melihat aspek itu. Sejahterakan juga guru-guru di Indonesia,” ujarnya.
Pun demikian, ia juga mendorong agar negara ikut hadir dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Bagaimana kurikulum yang tepat dapat diterapkan, bagaimana kemampuan dan sertifikasi mereka. Ia berharap semua diselesaikan bukan karena basis bisnis, melainkan murni aspek peningkatan kualitas SDM (sumber dana manusia).
“Guru kasih upah layak dan sejahtera. Berikan dia keterampilan dan peningkatan pengetahuan. Latih soft skill dan sertifikasi mereka yang bertujuan untuk kemajuan, bukan business oriented,” tegas Habib Syakur.
Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini pun memberikan gambaran untuk guru-guru honorer di daerah, nyaris memperihatinkan. Bahkan ada juga yang hanya mendapatkan tak lebih dari Rp200 ribu per bulan untuk guru honorer.
Menurutnya, uang Rp200 ribu jelas jauh dari kata layak, dengan standarisasi dan kehidupan mereka.
“Oh, masih ada yang gajinya mung matur suwun, cuma terima kasih, banyak. Bahkan untuk beli bensin pulang pergi sebulan aja tak cukup, bagaimana untuk makan, untuk membiayai anak mereka sekolah dan sebagainya,” tukasnnya.
Dengan demikian, ia berharap apa yang disuarakan ini menjadi perhatian serius dari Presiden terpilih Prabowo Subianto agar bisa ditindaklanjuti dengan serius dan berkeadilan oleh Menteri terkait.
“Setelah Jepang dibom di Hiroshima dan Nagasaki, Nippon pun berbenah untuk bangkit dan maju. Yang mereka cari pertama, masih ada berapa guru yang hidup. Ini bukti guru penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Buktinya Jepang hari ini,” pungkasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi terkini perihal prakiraan cuaca Jakarta pada…
uluhan orang tewas pada tragedi berdarah di Tanjung Priok 38 tahun yang lalu tepat di…
Liga 1 pekan ke-17 kembali berlanjut, sejumlah laga sengit pun bakal tersaji seperti hal nya…
Hasil pertandingan Lazio vs Atalanta pada lanjutan Liga Italia musim 2024/2025, berakhir dengan skor imbang…
JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, Zaenur Rohman menilai bahwa memang…
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Perayaan Natal Nasional 2024 yang bertajuk “Marilah Sekarang Kita Pergi…