HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wasit pada laga Bahrain vs Indonesia dinilai kontroversial karena memberikan waktu lebih ketika masa injury time, hingga berujung pada hasil yang merugikan untuk skuad Garuda. Namun Pengamat Sepakbola Anton Sanjoyo mengungkapkan, bahwa keputusan wasit pada momen tambahan waktu itu sudah sesuai dengan regulasi yang ada.
Sebelum itu, perlu diketahui bersama terlebih dahulu bahwa laga lanjutan Grup C Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Bahrain vs Timnas Indonesia digelar di Bahrain International Stadium, Kamis (10/10) malam WIB.
Timnas Indonesia sejatinya nyaris menang di laga tersebut seandainya Bahrain tak mencetak gol di penhujung laga, hingga akhirnya kedudukan skor selesai 2-2.
Gol penyeimbang Bahrain pun menjadi sorotan, dimana pada momen tersebut wasit dinilai kontroversial. Sebab, inspektur pertandingan memberikan tambahan waktu enam menit, namun wasit asal Oman yakni Ahmed Al-Kaf tak kunjung meniup peluit panjang, hingga akhirnya gawang skuad Garuda kebobolan di menit akhir.
Hal itu juga yang kemudian mengundang gelombang protes. Bahkan ofisial Indonesia turut melontarkan protes tak lama selepas gol Bahrain terjadi, hingga berujung kartu merah pada Manajer Tim Indonesia, Sumardji.
Tak hanya itu, publik juga menyoroti momen kontroversial tersebut. Masyarakat Indonesia kompak melihat bahwa keputusan wasit kontroversial.
Namun, pandangan berbeda disampaikan Pengamat Sepakbola Tanah Air, yaitu Anton Sanjoyo. Bahkan pria yang akrab disapa Bung Anton itu menilai keputusan wasit di membiarkan waktu terus bergulir melebihi waktu yang dianjurkan, sudah sesuai dengan regulasi yang ada.
“Sangat menyakitkan, sudah leading 2-1 sampai menit ke-90 plus, kemudian disamakn kedudukannya setelah lewat dari added time yang dianjurkan oleh inspektur pertandingan,” ungkap Anton, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com.
“Persoalannya adalah siapa yang berhak menentukan waktu pertandingan itu, jadi dianjurkan inspektur pertandingan enam menit, tapi wasit memutuskan sampai dengan 10 menit kalo ga salah, tapi itu masih dalam koridor aturan, karena wasit utama boleh menambahkan sesuai dengan feelingnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bung Anton menyebut wasit tak kunjung meniup peluit meski sudah melebihi batas tambahan waktu yang dianjurkan, masih dalam tahap yang wajar.
“Jadi kalau dia (Wasit Utama) pikir feelingnya ada delay waktu, ada delay-delay yang terkait hal teknis, dia boleh menambahkannya, yang tidak boleh itu mengurangi, kalau dianjurkan enam menit terus dia kurangi empat menit, itu yang tidak boleh. Tapi dianjurkan enam menit ditambah sampai 10 menit, itu masih dalam tahap yang wajar,” ujarnya lagi.
Bung Anton juga menilai keputusan wasit utama tersebut sudah sesuai aturan IFAB maupun FIFA.
“Jadi menurut saya ya supporter Indonesia boleh marah, kesal ya, tapi itu sesuai aturan di laur faktor subjektifitas yang lain, jadi memang kan ada narasi ini wasit dari Arab, ini melanggar azaz kepantasan dan macam-macam, itu boleh saja,” katanya lagi,
Sebelum ini, pihak PSSI sendiri kabarnya akan segera melayangkan protes buntut dari kepemimpinan kontroversial wasit tersebut, namun Bung Anton menjelaskan bahwa hal itu percuma karena kemungkinan besar akan ditolak.
“Dan Indonesia boleh saja melayangkan surat protes dan macam-macam, tapi hrus diingat bahwa ini masih sesuai dengan rules of the game dari IFAB dan FIFA, jadi menurut saya kalau pun Indonesia protes dengan segala maaf saya, harus mengatakan kemungkinan besar akan ditolak,” imbuhnya.