HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengklaim jika pihaknya menyerahkan sepenuhnya terkait dengan penentuan kabinet di pemerintahan mendatang kepada Prabowo Subianto.

Bahlil menyebut bahwa keputusan kabinet sepenuhnya adalah hak prerogatif Prabowo Subianto selaku Presiden Terpilih.

“Golkar menyerahkan semuanya kepada Pak Presiden terpilih, Pak Prabowo. Dan kami sangat memberikan keleluasaan dan itulah hak prerogatif Bapak Presiden Prabowo,” kata Bahlil dalam pernyataannya di Jakarta pada Rabu (9/10).

“Dan kami taat dan menerima apapun yang diputuskan,” imbuhnya.

Meski banyak kader Golkar yang diklaim cukup mumpuni untuk bergabung di kabinet, Bahlil mengklaim tidak akan memaksakan meminta jumlah tertentu kepada Prabowo Subianto.

“Karena kader-kader Golkar itu kan adalah kader-kader yang sudah berproses, matang. Ya kalau memang dianggap itu layak dan pantas untuk kemudian mengabdi, membantu Presiden Prabowo, ya kami ikhlaskan saja,” ujarnya.

“Semakin banyak, semakin baik. Semuanya kewenangan Pak Prabowo,” tutupnya.

Presiden Terpilih Prabowo Subianto kemungkinan besar bakal memanggil sejumlah nama yang tergabung di kabinet Presiden Jokowi.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto bakal menggunakan sejumlah menteri Jokowi tersebut untuk bergabung di kabinet mendatang.

“Setahu saya ada (menteri era Jokowi). Kan Pak Prabowo sudah ngomong bahwa nama nama dari kabinet Pak Jokowi, yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau,” kata Ahamd Muzani, Rabu (9/10).

“Jadi ya nama-nama yang dianggap bagus dan masih cukup fit dipakai,” imbuhnya.

Muzani bahkan mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto sudah memanggil sejumlah nama untuk diajak berdiskusi jelang pelantikan. Kendati demikian, Muzani membantah bahwa dirinya ikut dipanggil Prabowo untuk persiapan menjadi menteri.

“Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil. Tapi nggak termasuk saya ya,” ucapnya.

Saat dikonfirmasi mengenai nama dari kabinet Jokowi itu termasuk Pratikno, Muzani berdalih tidak tahu menahu mengenai detailnya.

“Saya nggak paham satu per satu, setahu saya ada,” imbuhnya.