HOLOPIS.COM, JAKARTA – Politisi PSI sekaligus advokat, Muannas Alaidid memberikan sentilan kepada sebuah akun buzzer yang mendukung pencalonan pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng 2024.

Pasalnya, akun X @AntoniusCDN tersebut menggunakan hastag #AsalBukanPolisi dalam postingan politiknya.

“Segitunya cari duit engga ada hastagh lain selain #asalbukanpolisi disangkutpautkan sama pilkada jateng 2024,” kata Muannas dalam tulisannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (9/10).

Menurutnya, penggunaan hastag tersebut sangat tidak etis dan bisa memicu konflik antar institusi. Apalagi jika melihat latar belakang kedua Calon Gubernur Jawa Tengah yang saat ini tengah berkompetisi merupakan purnawirawan di dua institusi berbeda.

Di mana Andika Perkasa adalah mantan Panglima TNI dari matra Angkatan Darat, sementara Ahmad Luthfi berasal dari institusi Polri dengan pangkat terakhir Komjen Pol.

Dikatakan Muannas, walaupun sesama purnawirawan jenderal, Pilkada 2024 di Jawa Tengah tidak sedang memepertarungkan antara TNI dan Polri. Sebab, keduanya saat ini sudah menyandang status sebagai warga sipil.

“Lahkan yang bertanding untuk memperebutkan kursi gubernur kan memang sudah bukan polisi, tapi sudah warga sipil. Beliau AL (Ahmad Luthfi) sudah mundur dari Polri saat resmi maju pilkada,” ujarnya.

Ditambah lagi, argumentasinya bahwa Pilkada Jawa Tengah bukan ajang pertarungan institusi, karena di dalam UU Pemilu, jelas anggota Polri aktif tidak memiliki hak memilih. Sehingga jelas ini Pilkada murni urusan rakyat sipil.

“Padahal tercantum di Pasal 200 UU Nomor 7/2017 tentang pemilu pasal itu menyebutkan kepolisian negara RI tidak boleh menggunakan haknya untuk memilih,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ia berharap netizen pun bijak dalam menggunakan media sosial, agar tidak terjebak dengan potensi konflik yang tidak perlu hanya untuk kepentingan politik elektoral semata.

“Hati-hati bisa kena isu SARA cuma demi proyek lima tahunan,” pungkasnya.

Bunyi Pasal 200 UU Pemilu ;
Dalam Pemilu, anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak menggunakan haknya untuk memilih.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa akun @AntoniusCDN memposting sebuah video yang emmperlihatkan Jenderal TNI Andika Perkasa dengan baju dinasnya di sebuah acara yang diselenggarakan di Monas.

Dalam postingannya itu, akun X tersebut mengatakan bahwa Andika Perkasa yang ia sebut sebagai Mas Rambo sangat dielu-elukan oleh masyarakat.

“Dimanapun berada mas Rambo selalu dinantikan oleh masyarakat… Ini bukti bahwa yg suka merangkul lebih dicintai dibanding yg suka memukul…,” tulis @AntoniusCDN, Senin (7/10).

Namun di dalam postingan tersebut, ia menggunakan hastag #AsalBukanPolisi yang mendapatkan respons negatif dari berbagai kalangan.

“Bersama Jendral Purn @AndikaPerkasa02 dan mas @hendrarprihadi wujudkan #jawatengahbersatu
Jateng butuh Rambo bukan Sambo

AsalBukanPolisi


WAR IS OVER Istri Lord Rangga,” tulisnya.