Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengancam Lebanon, bahwa mereka bisa senasib dengan Gaza, Palestina. Hal itu diucapkan saat Israel meningkatkan serangan mereka ke Hizbullah yang berlokasi di sepanjang bagian selatan Pantai Lebanon.

“Kalian memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke dalam jurang perang yang panjang dan akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza,” kata Benjamin Netanyahu dalam video viral di Lebanon, dikutip Holopis.com, Rabu (9/10).

Secara bersamaan, militer Israel mengerahkan pasukan lebih banyak lagi, dan mendesak agar warga sipil di wilayah pesisir untuk segera mengungsi.

Ia kemudian memberikan tekanan kepada warga Lebanon agar membebaskan negara mereka dari Hizbullah.

“Saya katakan kepada kalian, rakyat Lebanon. Bebaskan negara anda dari Hizbullah, sehingga perang ini bisa berakhir,” kata Netanyahu.

Sebagai informasi, Israel memang sedang memperluas operasi mereka di Lebanon, setelah mereka mendukung Hamas.

Sementara itu, Hamas dan Hizbullah sama-sama memiliki janji untuk tidak menyerah melawan Israel.

Warga Lebanon Saling Curiga Karena Israel

Serangan Israel di markas Hizbullah yang berlokasi di Beirut Selatan membuat masyarakat di sekitar harus menyelamatkan diri. Sekitar puluhan ribu orang mengungsi ke ibu kota. Namun kekhawatiran masih juga mengikuti mereka.

Bagaikan sejarah kelam Nazi di Perang Dunia II, di mana kecurigaan dan kekhawatiran menghantui masyarakat, serangan tersebut telah menimbulkan kecurigaan di antara masyarakat Lebanon.

Banyak dari mereka yang tak mau menerima para pengungsi, karena takut serangan dari Israel akan mengikuti mereka.

Seorang warga Lebanon yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, tetangga di sekitar rumahnya khawatir dengan keputusannya untuk menerima pengungsi dari kota lain.

“Tetangga kami mengetahui bahwa kami menampung orang-orang dari Dahiyeh, mereka pun panik dan mulai bertanya-tanya,” kata seorang warga yang tak mau menyebutkan namanya kepada wartawan.

Ia lalu mengaku terpaksa mengusir kembali pengungsi, karena ada kekhawatiran mereka adalah Hizbullah yang dicari oleh Israel.

Sebagai informasi, saat ini masyarakat Lebanon masih memiliki pendapat yang terpecah terkait Hizbullah yang menyerang Israel sebagai pembelaan terhadap Palestina.

Warga Dunia Demonstrasi Besar-besaran, Kutuk Kekejaman Israel

Sementara itu, warga dunia melakukan aksi protes besar-besaran menuju setahun Israel menyerang Palestina. Mereka pun menuntut agar pertumpahan darah di Gaza dan juga berbagai wilayah di Timur Tengah segera dihentikan.

Salah satu kota yang dipenuhi pengunjuk rasa adalah New York, Amerika Serikat. Masyarakat mengenakan keffiyeh hitam putih, menuntut kebebasan masyarakat Palestina.

“Gaza, Lebanon, kamu akan bangkit, rakyat ada di sisimu,” demikian disampaikan oleh masyarakat di New York.

Mereka terlihat membentangkan spanduk, dan menuntut embargo senjata terhadap Israel.

Sebagai informasi tambahan, pertumbahan darah di konflik Palestina-Israel sebenarnya telah berlangsung selama puluhan tahun.

Kemudian, militan Hamas melakukan perlawanan dan menyerang Israel pada 7 Oktober 2028. Serangan itu menewaskan 1.200 masyarakat dan mereka menyandera sekitar 250 orang.

Kemudian, Israel pun membalas dengan menyerang Palestina. Serangan yang berlangsung hingga saat ini sudah menewaskan 42.000 masyarakat Palestina, dan 2.3 juta lainnya mengungsi.