Advertisement
Categories: Ekobiz

26 Persen Ekonomi RI Diduga Tak Tercatat BPS, Lari ke Mana?

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo menduga sekitar 26 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia tidak tercatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Hal itu disampaikannya dalam acara Diskusi Ekonomi Kadin Indonesia bersama Pengusaha Internasional di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/10).

Menurutnya, PDB atas dasar harga berlaku yang tercatat oleh BPS adalah sekitar Rp22.000 triliun. Padahal sebenarnya, PDB Indonesia dapat mencapai angka Rp28.000 triliun.

“Ada dugaan 26 persen ekonomi Indonesia di luar yang tercatat BPS. Berarti itu grey economy dan sebetulnya ekonomi Indonesia bukan Rp22.000 (triliun), sesungguhnya jadi Rp28.000 triliun,” ujar Hashim, yang dikutip Holopis.com, Selasa (8/10).

Adik Presiden RI Terpilih, Prabowo Subianto tersebut pun menyebut, selisih antara PDB Indonesia yang tercatat oleh BPS dan yang tidak itu sebagai grey economy.

Hashim pun menjelaskan, bahwa grey economy ini adalah semua aktivitas ekonomi dan bisnis yang terjadi di bawah radar, baik karena berasal dari aktivitas ilegal maupun kegiatan ekonomi yang tidak dikenai pajak oleh pemerintah.

“Nah, ini ada indikasi, ada pengusaha nakal. Ini data yang Pak Prabowo dapat dari Pak Luhut Pandjaitan dan dari Pak Ateh, Kepala BPKP. Juga dikonfirmasi oleh LHK, ada jutaan hektar kawasan hutan di okupansi liar oleh pengusaha-pengusaha kebun sawit yang nakal,” beber Hashim.

Dari aktivitas itu, setidaknya ada total nilai pajak sebesar Rp200-300 triliun yang belum dibayar oleh para pengusaha nakal tersebut. Padahal, pemerintah selama ini sudah berusaha menagih uang yang seharusnya dapat menjadi penerimaan negara tersebut.

“Saat ini, Pak Prabowo sudah siap. Yang pengusaha, kami sudah dapat daftar sekitar 300 lebih. Saya tidak lihat kawan-kawan Kadin di dalam daftar itu. Tapi, saya akan cek lagi, ya. Saya kira nanti ada peringatan bersahabat. Friendly reminder, please pay up,” kelakar Hashim.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut tak mengungkapkan lebih lanjut soal bagaimana cara Prabowo untuk mengatasi kebocoran-kebocoran pajak yang menjadi penyebab grey economy tersebut.

Nantinya, Prabowo sendirilah yang bakal menjabarkan program-program tersebut setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

“Kami sudah tahu dari mana. Maka nanti kebocoran-kebocoran akan ditutup. Saya enggak boleh bicara di depan sekarang. Nanti Oktober tanggal 20, kalian akan tahu ada program-program untuk menutup kebocoran-kebocoran,” jelas Hashim.

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

PT AABBI Sah Jadi Pemegang Lisensi Nama Arema FC

Pembenahan secara bertahap dilakukan PT AABBI (Arema Aremania Berprestasi Indonesia). Perusahaan yang menaungi Arema FC…

19 detik ago

RESEP : Mie Goreng TekTek, Cita Rasa Jalanan yang Menggugah Selera

Mie goreng tektek adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang populer dan kerap dijumpai di…

15 menit ago

Ini Daftar Peraih Anugerah Globe Soccer Awards 2024 : Vinicius Junior dan CR7 Sabet 2 Trofi

Anugerah Glove Soccer Awards 2024 telah terselenggara, sejumlah pemain top pun mendapatkan penghargaan seperti hal…

30 menit ago

RESEP : Gohnyong Ayam Viral, Nikmatnya Tiada Tara

Gohnyong Ayam adalah salah satu hidangan yang tengah viral di media sosial. Dengan kombinasi rasa…

45 menit ago

Persija Pede Petik 3 Poin di Kandang Malut United

Persija Jakarta akan melakoni laga tandang kontra Malut United di pekan ke-17 Liga 1 musim…

1 jam ago

Hasil NBA : Boston Celtics Ngamuk, Cukur Habis Pacers 142-105

Boston Celtics sukses mengandaskan perlawanan Indiana Pacers pada lanjutan NBA 2024/2025, dengan skor telak sekali…

1 jam ago