HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu mencatatkan kenaikan tipis ke level 7.504,14 pada penutupan perdagangan awal pekan ini, Senin (7/10).

Padahal kinerja IHSG selama perdagangan berlangsung, terbilang cukup sulit untuk mencatatkan penguatan, dimana level tertinggi hanya mampu menyentuh level 7.540.

Namun jelang penutupan sesi terakhir perdagangan hari ini, indeks saham acuan di pasar saham Indonesia ini mampu berbalik arah dan mencatatkan penguatan pada akhir sesi II perdagangan.

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, sejumlah emiten saham berkapitalisasi besar yang ditutup melemah telah menarik IHSG menuju zona merah pada hari ini. Salah satu emiten itu yakni BBRI.

“BBRI sempat menguat seirama dengan IHSG dan aksi jual BBRI di level 4.930 juga diikuti dengan IHSG yang berbalik arah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Holopis.com, Senin (7/10).

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah yang dalam beberapa waktu terakhir ini mengalami tekanan menjadi pemicu sulitnya IHSG menguat pada sesi perdagangan hari ini.

Rupiah pada perdagangan hari ini terpantau berada pada level Rp15.675 per dolar AS pada saat penutupan perdagangan Senin pekan ini.

Kinerja Rupiah ini masih mencatatkan sebagai mata uang yang terburuk kinerjanya di kawasan Asia. Sementara Dolar AS justru terpantau mengalami pelemahan terhadap banyak mata uang di Asia.

“Kinerja pasar keuangan di tanah air pada hari ini tidak mencerminkan kinerja pasar keuangan di Asia secara keseluruhan,” tuturnya.