Advertisement
Categories: Polhukam

Habib Syakur Masih Komitmen Jaga Indonesia dari Ancaman Khilafah dan Anti Pancasila

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menyatakan bahwa dirinya akan terus komitmen berada di garis perjuangan melawan radikalisme, intoleransi dan terorisme di Indonesia. Serta segala macam hal yang berkaitan dengan pengingkaran Pancasila menjadi salah satu concern Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK).

“Saya sudah mewakafkan diri untuk bersama-sama melawan segala bentuk gerakan anti Pancasila dan mengganggu eksistensi NKRI,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Minggu (6/10).

Alasan mengapa dirinya fokus untuk merealisasikan keinginannya itu, karena Indonesia tidak boleh diganggu oleh para perongrong khilafah dan gerakan anti Pancasila lainnya. Jangan sampai negara yang sudah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa Indonesia hancur begitu saja.

“Kita ini kan sudah menikmati berkahnya perjuangan para founding fathers dengan darah dan keringat. Kita tinggal melanjutkan dan mengisi kemerdekaan, masak kita tega membiarkan hancur, kufur nikmat kita,” ujarnya.

Inisiator GNK dari Malang Raya ini pun mengajak semua stakeholders bangsa Indonesia memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga eksistensi Indonesia dan merawat keberlangsungan negara ini.

“Modal kita saat ini hanya persatuan dan kesatuan. Kalau itu bisa kita rawat dengan baik, insya Allah Indonesia tetap eksis. Kalau kita bercerai ya sama saja kita selangkah menuju kehancuran,” tuturnya.

Melawan Bangsanya Sendiri

Lebih lanjut, Habib Syakur mengingat kembali statemen Presiden Soekarno tentang beratnya perjuangan bangsa Indonesia setelah era proklamasi. Di mana perjuangan itu harus dilakukan dari praktik penjajahan yang dilakukan oleh bangsanya sendiri.

Statemen yang dimaksud Habib Syakur adalah “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri“.

“Jelas. Kalau asing yang kita lawan kan sudah bisa kita identifikasi. Tapi kalau bangsa kita sendiri kan repot. Bagaimana itu korupsi, perusakan sejarah hingga pertentangan ideologi. Ini harus kita sikapi serius,” tandasnya.

Oleh sebab itu, ia beraharap di pemerintahan selanjutnya, upaya pemberantasan korupsi, pelanggaran kemanusiaan, maupun perlawanan terhadap penyebaran ideologi trans nasional harus dilanjutkan dan diperkuat.

Upaya itu kata Habib Syakur hanya bisa dilakukan jika rakyat, aparat dan pemerintah bersatu dan memiliki satu frame pemikiran yang sama.

“Saya berharap pemerintahan selanjutnya, ya itu, berantas korupsi tanpa pandang bulu, rawat kebhinekaan dan pemenuhan hak asasi manusia yang baik dan benar, agar Indonesia menjadi baldatun thoyyibatun warabbul ghafur,” pungkasnya.

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

3 Anggota Polisi di Ambon Sudah Ditahan Gegara Banting Warga

MALUKU - Kapolresta Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Driyono Andi Ibrahim menyampaikan permohonan maaf…

2 menit ago

Persija Menang Lawan PSS Sleman Berkat Dukungan Penuh Jakmania!

Persija sukses mengandaskan PSS Sleman dengan skor 3-1. Hasil kemenangan itu sekaligus jadi kado HUT…

17 menit ago

Huawei Pura 70 Ultra Diluncurkan di Indonesia dengan Keunggulan Fotografi dan Performa Andal

Setelah dua tahun absen di pasar Indonesia, Huawei kembali meramaikan dunia teknologi dengan meluncurkan handphone…

32 menit ago

Ketua MPR Bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia, Muzani : Indonesia Punya Program Makan Bergizi Gratis

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, mengumumkan bahwa Indonesia sedang mengembangkan program makan bergizi gratis bagi…

47 menit ago

Jadwal Liga Inggris Malam Ini : Chelsea-MU Main, Tottenham vs Liverpool

Pekan ke-17 Liga Inggris masih akan bergulir, lima pertandingan sisa bakal tersaji malam ini, Minggu…

1 jam ago

Rekomendasi Handphone Jika Mau Upgrade di Tahun 2025, Tapi Cuma Punya Budget Rp 2-3 Juta

Memasuki tahun 2025, pasar handphone semakin kompetitif dengan berbagai pilihan yang menawarkan fitur canggih namun…

1 jam ago