HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari ini jika Sobat Holopis membuka halaman utama Google.com, maka akan muncul sebuah doodle dengan karikatur pria berkumis dengan karakter anak dan musik. Yuph, karena Google Indonesia sedang mengenang sosok maestro musik besar sekaligus pujangga anak yang pernah dimiliki oleh bangsa ini.

AT Mahmud memiliki nama lengkap Masagus (Mgs) Abdullah Totong Mahmud. Ia lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 3 Oktober 1930. A.T Mahmud adalah seorang komponis, penulis lagu, dan pujangga anak yang sangat berpengaruh di Indonesia.

Beliau dikenal luas sebagai pencipta lagu-lagu anak yang edukatif dan menghibur, serta kontribusinya yang signifikan dalam dunia musik anak-anak.

Pada tahun 2009, Mahmud menderita stroke. Pada awal Juli 2010, ia telah dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru. Setelah keluar dari rumah sakit, ia meninggal dalam tidurnya di rumahnya di Tebet, Jakarta Selatan pada hari Selasa, 6 Juli 2010 pukul 13.00 WIB di usia ke 80 tahun.

Ia dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan pada hari Rabu, 7 Juli 2010.

Latar Belakang Pendidikan dan Karier Awal

A.T. Mahmud menempuh pendidikan di Sekolah Dasar dan kemudian melanjutkan ke sekolah menengah. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia mulai terjun ke dunia seni, terutama musik. Beliau menyadari sejak dini bahwa musik adalah salah satu cara untuk mendidik dan menginspirasi anak-anak. Keinginannya untuk menciptakan lagu-lagu yang mendidik menjadikannya salah satu pelopor dalam genre musik anak di Indonesia.

Semasa hidupnya, A.T. Mahmud pun memikirkan untuk menghimpun semua lagu yang diciptakan dalam bentuk buku. Ia pernah mencetak sendiri, dengan biaya sendiri, dan penyebaran sendiri melalui sekolah langsung, yang menghasilkan dua buku kumpulan lagu yaitu Lagu Anak-Anak Kami Menyanyi (44 lagu) disusun pada tahun 1969 dan Lagu Anak-Anak Main Ayunan (30 lagu) pada tahun 1970.

Selama kariernya, A.T. Mahmud telah menciptakan ratusan lagu anak, beberapa di antaranya menjadi sangat populer dan diingat oleh generasi demi generasi. Beberapa lagu terkenalnya termasuk “Balonku”, “Cicak-Cicak di Dinding”, dan “Aku Anak Sholeh”.

Lagu-lagu ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral, pendidikan, dan kebudayaan kepada anak-anak.

A.T. Mahmud juga aktif dalam berbagai acara dan festival musik, seringkali mengisi acara dengan penampilan yang mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan berinteraksi. Dengan pendekatan yang ramah dan ceria, ia mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak dan orang tua.

Pria yang juga pernah menjadi Pengawas Kantor Wilayah Depdikbud DKI Jakarta tersebut telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya di bidang musik, terutama dalam pengembangan lagu anak. Beliau diakui sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia musik Indonesia, dan karya-karyanya terus dipelajari dan dinyanyikan di sekolah-sekolah serta acara anak-anak.

Warisan dan Dampak

Warisan A.T. Mahmud sangatlah besar, terutama dalam hal pendidikan dan pengembangan karakter anak melalui musik. Lagu-lagunya menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di Indonesia, menjadikannya tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga alat pembelajaran.

Melalui musik, ia berhasil menjembatani generasi muda dengan nilai-nilai budaya dan moral yang penting.

A.T. Mahmud bukan hanya seorang musisi, tetapi juga seorang pendidik dan inspirator. Dengan dedikasinya terhadap musik anak, ia telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah musik Indonesia.

Melalui lagu-lagunya, beliau terus mengajarkan pentingnya pendidikan, kebudayaan, dan nilai-nilai positif kepada anak-anak, menjadikannya sosok yang patut dikenang dan dihormati.