HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel kembali melancarkan serangan kepada Lebanon pada Selasa (1/10). Mereka kemudian melancarkan serangan darat setelah selama dua minggu melakukan serangan udara yang menyerang Hezobllah (Hizbullah) dan markas-markas senjata mereka.
Militer Israel mengatakan penyerangan di Lebanon sudah dilakukan sejak Senin malam dan dan melibatkan divisi ke-98. Mereka sudah dikerahkan 2 minggu yang lalu dari Gaza di mana mereka sudah bertarung selama berbulan-bulan.
“Pasukan menyerang secara terbatas dan tergantung lokasi, menargetkan serangan darat kepada Hezbollah di bagian selatan perkambungan Lebanin,” demikian disampaikan pasukan Israel, dikutip Holopis.com, Selasa (1/10).
Sementara itu berdasarkan pengakuan dari tim pengamanan Lebanon, pasukan Israel sudah memasuki Lebanon untuk melakukan pengintaian dan penyelidikan.
Pasukan Lebanon akhirnya harus mundur dari posisi di sepanjang perbatasan.
Sebagai informasi, Lebanon memang selama ini dikenal tak ikut campur selama Israel memiliki konflik yang besar dengan Israel. Tahun lalu, mereka bahkan tidak pernah melemparkan tembakan ke pasukan militer Israel.
Amerika Serikat geram dengan Israel yang menolak desakan gencatan senjata di Lebanon. Juru Bicara Keamanan Nasional, John Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mungkin melakukan desakan ini jika tidak yakin bahwa Israel seharusnya menerima.
“Kami tidak akan membuat pernyataan itu, kami tidak akan berusaha soal itu, jika kami tidak yakin Juru dengan hasil pembicaran bersama Israel terkait tujuan itu,” kata Juru Bicara Keamanan Nasional, John Kirby.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa keputusan Netanyahu menolak gencatan senjata adalah sebuah kesalahan.
Padahal menurutnya, rencana gencatan senjata sudah disusun oleh Benjamin Netanyahu sendiri.
Penolakan dari Israel ini juga membuat Amerika Serikat geram. Padahal menurut mereka, proposal gencatan senjata sudah dipersiapkan dengan demikian rupa.
Selain menyerang Lebanon, Israel juga saat ini sedang menyerang Yaman. Israel mengakui bahwa militer mereka baru saja mengebom beberapa sasaran di Houthi, Yaman pada hari Minggu (29/9). Serangan ini adalah bentuk dari perluasan serangan Israel setelah mereka menyerang Lebanon dan menewaskan banyak orang.
Israel klaim bahwa serangan ini merupakan balas dendam dari serangan sebelumnya yang mereka rasakan.
“Serangan udara Israel di pelabuhan Hodeidah di Yaman merupakan respins terhadap seranga rudal Houthi kepada Israel beberapa hari terakhir ini,” demikian pengakuan pasukan Israel, dikutip Holopis.com, Senin (30/9).
Sementara itu, Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Houthi menyampaikan bahwa setidaknya 4 orang tewas dan 29 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Indonesia Police Watch (IPW) mencatat jumlah kasus polisi bunuh diri pada tahun 2024 meningkat signifikan,…
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menjelaskan alasan mengapa aplikasi kecerdasan buatan atau artificial…
PT Kai Daop 1 Jakarta libatkan anjing polisi atau K9, untuk melakukan penambahan pengaman di…
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Polres Karawang menggelar penyekatan kendaraan angkutan barang…
Resep kuliner kali ini ada Sup Bakso Pangsit yang tentunya lezat dan nikmat. Cocok disantap…
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati atau akrab dipanggil Sara tersenyum miris melihat sikap…