HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presenter dan aktor Raffi Ahmad baru saja mendapatkan gelar Doktor Kehormatan (Dr. HC) dari sebuah universitas di Thailand, yaitu Universal Institute of Professional Management (UIPM).
Hal ini pun membuat seorang warga negara Indonesia yang tinggal di Bangkok penasaran dan ingin mengunjungi kampus Raffi Ahmad tersebut.
Melalui akun Twitternya, sosok yang tak mau namanya diekspos ini mengatakan bahwa ia penasaran dan langsung menuju kampus tersebut berdasarkan alamat yang tertera secara online.
“Sebagai warga +62 yang tinggal di Bangkok, penasaran sama kampus yang kasih Doctor Honoris Causanya aa @RaffiAhmadLagi. Ini guide line cara menuju kampusnya dari halte bus Ratchatewi. Naik bus biru no 29. Turun di halte Grand Miracle Hotel,” tulisnya, dikutip Holopis.com, Senin (30/9).
Setelah mengambil foto tiap langkahnya menuju kampus misterius tersebut, ia kemudian sampai di Jalan Vibharadi dan mendokumentasikan perjalanannya.
“Sampai lah di Jalan Vibharadi-Rangsit 64. Cusss otw Vibharadi-Rangsit 54 Yeak 3,” lanjutnya.
Ketika ia sudah berada di lokasi persis seperti alamat yang tertera, ternyata netizen tersebut malah sampai di sebuah hotel, dan bukan sebuah kampus.
“Taraaa, sampailah di Vibharadi-Rangsit 64, Yeak 3 yang ternyata… hotel. Sampe masuk dan tanya ke resepsionis terkait kebenaran alamat di website UIPM. Ternyata bukan kampus,” katanya.
Ia semakin mempertanyakan di mana lokasi kampus yang menjadi Universitas pemberi gelar kepada Raffi Ahmad.
“Jadi yang bener office kampusnya ada di Bangkok, atau Bekasi, atau Rusia atau di US atau semuanya a @RaffiAhmadLagi?,” tanyanya.
Reaksi Netizen
Netizen pun turut mempertanyakan di mana letak kampus tersebut. Apalagi terlihat jelas bahwa di titik itu sama sekali tidak terlihat adanya kampus.
“Terus gimana nih wkwk, yang bener di mana kampusnya?,” kata @disiniawikwok.
Ada juga netizen yang ingin agar warga Indonesia tersebut terus melanjutkan investigasinya.
“Lha kok, lanjutin investigasinya nder, tetap semangat,” kata @Kang_Comot.
Kemudian netizen lainnya mengaku geram karena hal tersebut seolah-olah bisa menjadi penghinaan untuk dunia akademisi.
“Penghinaan untuk dunia akademisi. Terlalu mudah politisi atau pesohor mendapatkan gelar DR (JC),” kata @kisarukun899982.
Gimana menurut Sobat Holopis?