PM Inggris Keir Starmer Malah Terbayang ‘Sosis’ Saat Bela Gaza dari Israel

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer mengutuk kekerasan Israel dan menuntut agar gencatan senjata di Gaza cepat dilakukan. Hal itu ia ucapkan dalam sebuah video yang saat ini menjadi viral. Namun video tersebut viral bukan karena ia membela Gaza, namun Keir salah menyebutkan hostages (sandera) menjadi sausagues (sosis).

“Saya menyerukan gencatan senjata secepatnya, pengembalian sosis, sandera,” kata Keir, dikutip Holopis.com, Minggu (29/9).

Momen itu langsung banyak membaut orang tertawa. Ada yang mengulang kembali kalimat yang diucapkan langsung oleh Keir Starmer.

“Kembalinya sosis,” kata @immy.

Ada yang bercanda membuat kalimat Keir yang salah ucap menjadi seperti judul film.

“Lord of the Rings: The Return of the Sausages”, kata @TaMeVero.

Seorang netizen kemudian menduga Keir kemungkinan sedang lapar saat berpidato.

“Freudian slip, sepertinya dia lapar,” kata @rainbowquartzz.

Sebagai tambahan informasi, Inggris adalah salah satu negara yang kerap kali menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap Israel dan membela masyarakat di Palestina.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mnegatakan bahwa ia sudah berbicara dengan PM Lebanon Najib Mikati, dan setuju bahwa gencatan senjata harus dilakukan.

“Saya sudah berbicara dengan PM Lebanon @Najib_Mikati dan kami setuju bahwa gencatan senjata harus dilakukan untuk menghentikan pertumpahan darah. Sebuah solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas masyarakat Israel dan Lebanon,” tulis David Lammy di akun X nya @DavidLammy.

Di sisi lain, Israel baru saja membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah hanya setelah 3 bulan mereka membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Aksi Israel ini kemudian mengundang banyak komentar, terutama dari musuh-musuh Israel.

Para musuh-musuh Israel ini bersumpah akan balas dendam dendam kepada Israel. Bahkan beberapa negara telah memberikan peringatan terkait potensi dampak yang akan terjadi akibat pembunuhan tersebut.