HOLOPIS.COM, JAKARTA – KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana Muhammad Ali berharap agar kekuatan kapal selam mereka bisa terus mengalami peningkatan.
Pasalnya, Muhammad Ali mengakui bahwa kekuatan kapal selam di Indonesia masih terbilang jauh dari kemampuan yang mumpuni.
“Belum mencukupi jumlah kapal selam. Idealnya banyak ya. Maunya 12 ya. Mungkin bisa lebih dari itu,” kata Muhammad Ali dalam keterangannya pada Sabtu (28/9) yang dikutip Holopis.com.
Ali kemudian mengungkapkan, dirinya telah menyampaikan keluhannya kepada Presiden Jokowi. Hasilnya, Jokowi pun dalam arahannya menekankan pentingnya pembangunan alutsista di dalam negeri.
“Arahan dari Bapak Presiden selalu mengutamakan pembuatan kapal-kapal itu di dalam negeri,” ucapnya.
Kendati sebelumnya sudah ada rencana pengadaan kapal selam dari Perancis, Ali memastikan akan ada kerja sama dengan PT PAL selaku perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri maritim dan energi, khususnya untuk produksi kapal dan alutsista Indonesia, untuk mengembangkan proyek ini.
“Ini merupakan joint venture antara Naval Group dan PT PAL untuk membangun kapal selam kelas Scorpène® Evolved terbaru yang dilengkapi teknologi pendorongan dan persenjataan canggih,” jelasnya.
Dua unit kapal pesanan Indonesia itu rencananya bakal dibangun dari awal di galangan kapal PT PAL Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan KSAL dapat memperkuat kemampuan TNI Angkatan Laut dan mendukung kemandirian industri pertahanan nasional.
“Kelas Scorpène® ini yang sudah evolved, yang terbaru, yang paling keluaran terakhir, yang sudah cukup canggih dari segi pendorongan maupun dari persenjataan,” ujarnya.
Sejauh ini Indonesia diperkuat empat kapal selam, yaitu KRI Cakra-401, KRI Ardadedali-404, KRI Nagapasa-403, dan KRI Alugoro-405.