HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (30/9) pekan depan, setelah akhir pekan lalu turun 0,6 persen ke 7.696.

Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebut pelaku pasar saat ini tengah menantikan data inflasi (IHK) yang akan dirilis pada awal Oktober 2024 mendatang.

Pun secara teknikal, indeks komposit di pasar saham Indonesia itu telah mengalami breaklow dari indikator Moving Average MA20, dan terdapat pelebaran negative slope pada indikator MACD.

“Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan uji support di rentang 7.600-7.640 pada Senin (30/9),” tulis Phintraco, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (29/9).

Phintraco menyebut data manufaktur Euro Area juga tengah menjadi perhatian pelaku pasar, dimana sektor manufaktur Euro Area pada September diperkirakan masih dalam zona kontraksi, dengan proyeksi sebesar 44.8.

Sama halnya dengan Eropa, data manufaktur di AS juga diperkirakan masih dalam zona kontraksi dengan sedikit perbaikan yang diperkirakan sebesar 48.3 pada September 2024.

“Selain rilis data manufaktur, pasar menanti pidato petinggi the Fed, Jerome Powell, pada Selasa (1/10),” tulis perusahaan efek tersebut.

Kemudian dari dalam negeri, kondisi manufaktur Indonesia juga diperkirakan dalam zona kontraksi dengan sedikit peningkatan menjadi 49.5 pada September 2024.

Selain rilis data S&P Global Manufacturing, di hari yang sama pada Selasa (1/10) juga terdapat rilis data inflasi Indonesia yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2,3 persen YoY

Phintraco memproyeksi, inflasi inti meningkat menjadi 2,6 persen YoY pada September 2024, dari yang sebelumnya sebesar 2,02 persen YoY. Peningkatan inflasi ini diharapkan dapat mengakhiri tren deflasi Indonesia selama empat bulan berturut-turut.