HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai bahwa hubungan baik baik secara politik maupun persahabatan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo tidak akan pecah begitu saja.
Apalagi jika menyikapi gesekan yang muncul di kalangan publik untuk dialamatkan kepada eksistensi hubungan baik Prabowo dengan Jokowi di momentum proses transisi kepemimpinan nasional 20 Oktober 2024.
“Pemimpin baru yang akan dipimpin oleh Pak Prabowo, tidak mungkin dipecah dengan pemimpin sebelumnya terutama Pak Jokowi, karena mereka adalah sebab dari lahirnya rekonsiliasi dan menangnya pasangan Prabowo Gibran yang mengusung tema rekonsiliasi dan keberlanjutan,” kata Fahri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (28/9).
Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 tersebut mengimbau kepada pihak-pihak yang ingin memecah-belah antara Prabowo dengan Jokowi agar lebih fokus bersama-sama menyongsong Indonesia yang lebih baik lagi.
“Daripada kita memecah belah dan berharap mereka pecah, marilah sebaiknya kita berusaha agar mereka bersatu dengan semua mantan presiden Indonesia yang masih hidup,” ujarnya.
Sebab, persatuan adalah kunci suksesi Indonesia menuju lebih baik lagi. Khususnya menjelang transisi kepemimpinan nasional, sekaligus memberikan nilai manfaat bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
“Dan menjadikan momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden baru sebagai momentum rekonsiliasi nasional di antara elit Indonesia, khususnya dan pada umumnya kita rakyat dan bangsa Indonesia,” sambung Fahri.
Fahri yakin, pencapaian Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai jika persatuan dan kesatuan sudah menjadi platform utama seluruh elemen bangsa Indonesia saat ini.
“Jika itu terjadi sungguh itu adalah momen bagi bangsa Indonesia untuk menyongsong masa depannya yang bilang gemilang, menuju Indonesia emas 2045,” tuturnya.
“Mari kawan-kawan, kita bersikap positif untuk persatuan nasional, karena tidak ada bangsa yang bisa besar sambil terpecahbelah,” pungkas Fahri.