HOLOPIS.COM, SUMBAR – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memastikan bahwa sampai saat ini proses pencarian korban longsor tambang ilegal di Solok, Sumatera Barat masih terus dilakukan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memastikan, hingga saat ini dipastikan ada 15 orang yang sudah dinyatakan meninggal akibat longsor.

“Dari 15 warga meninggal dunia, sebanyak 4 orang telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutp Holopis.com, Jumat (27/9).

Abdul menjelaskan bahwa dari analisa sementara, insiden tersebut terjadi setelah adanya hujan deras di kawasan tambang ilegal.

“Pantauan BPBD Kabupaten Solok menyebutkan struktur tanah labil berkontribusi pada peristiwa itu,” jelasnya.

Abdul menjelaskan bahwa titik terdampak berlokasi di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti.

“Laporan sementara BPBD menyebutkan 7 lainnya masih dalam proses pencarian. Kejadian ini juga mengakibatkan 3 orang luka berat,” jelasnya.

BPBD dan unsur terkait masih melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Personel gabungan dari TNI, Polri dan Basarnas serta dukungan warga setempat membantu dalam operasi darurat tersebut.

Abdul juga menyebut bahwa kondisi terakhir, upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi masih terkendala kondisi medan yang terdampak longsor. Di samping itu, lokasi kejadian sulit dijangkau oleh kendaraan.