HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel semakin melancarkan serangannya di Lebanon. Kali ini serangan Israel di Beirut telah menewaskan seorang komandan senior Hizbullah pada Selasa (24/9) waktu setempat.
Pasukan militer Israel menyampaikan bahwa mereka memang melakukan serangan ekstensif dengan sasaran Hizbullah di daerah Lebanon selatan. Mereka mengklaim menyerang fasilitas fasilitar penyimpanan senjata dan puluhan peluncur yang ditujukan ke wilayah Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan bahwa Hizbullah yang dulu bukanlah Hizbullah yang sekarang.
“Hizbullah saat ini itdak sama dengan Hizbullah yang kita kenal seminggu yang lalu. Hizbullah telah mengalami serangkaian pukulan terhadap komando dan dan kontrolnya, para pejuang, dan sarana berperang,” kata Yoav Gallant, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (25/9).
Militer Israel mengaku telah melakukan serangan udara di Lebanon yang menewaskan Ibrahim Qubaisi, seorang komandan pasukan rudal dan roket Hizbullah.
Sementara itu, Lebanon melaporkan 569 orang meninggal dunia dan 1.835 lainnya luka-luka. Korban tersebut 50 di antaranya adalah anak-anak.
PM Israel Klaim Hanya Bunuh Pasukan Bersenjata
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ini adalah serangan khusus untuk Hizbullah dan bukan masyarakat Lebanon.
“Perang Israel bukan terjadi pada Anda, melainkan karena Hizbullah. Sudah terlalu lama Hizbullah menggunakan Anda sebagai tamen manusia,” kata Benjamin Netanyahu.
Israel kemudian memberikan peringatan kepada masyarakat Lebanon untuk mengevakuasi daerah-daerah yang menurut mereka adalah tempat penyimpanan senjata.
Sementara itu, Menteri Lebanon yang mengkoordinasikan respons krisis menjelaskan bahwa 89 tempat penampungan sementara di sekolah dan juga fasilitas lainnya sudah diaktifkan.
Tempat penampungan itu memiliki kapasitas 26.000. Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan setidaknya 492 orang meninggal dunia, termasuk 24 anak-anak dan 42 wanita. Sementara itu 1.645 lainnya mengalami luka-luka.