Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024
NewsEkobizJokowi Sebut Kesempatan Kerja Makin Sempit, Fedi Nuril : UU Cipta Kerja...

Jokowi Sebut Kesempatan Kerja Makin Sempit, Fedi Nuril : UU Cipta Kerja Gagal, Pak ?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Fedi Nuril memberikan sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) kala mengumbar peringatan bahwa dunia kerja di Indonesia semakin sulit.

Padahal menurut Fedi, Jokowi sudah mengupayakan omnibus law UU Cipta Kerja yang sempat diklaim mampu mengentaskan masalah ketersediaan lapangan kerja di dalam negeri.

“Apakah UU Cipta Kerja gagal, Pak Jokowi?,” tanya Fedi dalam tweetnya di akun @realfedinuril seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (21/9).

Sembari ia mengunggah beberapa tangkapan layar berita yang merupakan klaim ayah Kaesang Pangarep tersebut tentang penerbitan UU Cipta Kerja. Di mana UU tersebut ditelurkan dalam rangka untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

Statamen itu adalah pidato Jokowi pada hari Jumat, 9 Oktober 2020 lalu. Di mana Jokowi menyatakan dengan semangat bahwa UU Cipta Kerja diperuntukkan bagi para pencari kerja.

“Jadi, UU Cipta Kerja bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi para pencari kerja, serta para pengangguran,” kata Jokowi.

Lapangan Kerja Makin Sempit

Diketahui Sobat Holopis, bahwa Joko hadir dalam kegiatan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Seminar Nasional 2024 di Solo pada hari Kamis, 19 September 2024 kemarin.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengalami kekhawatiran tentang gig economy yang saat ini menjadi tren di masa depan. Di mana tren tersebut adalah berjalannya sistem tenaga kerja yang bebas dengan perusahaan hanya mengontrak pekerja independen dalam jangka waktu pendek.

“Hati-hati dengan ini, ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu,” kata Jokowi.

Orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut memperingatkan bahwa jangan sampai gig economy menjadi buah simalakama bagi dunia kerja di Indonesia. Sehingga ia meminta semua pihak ikut mengantisipasi agar tren tersebut tidak menghantam negara ini.

“Kalau tidak dikelola dengan baik, ini (gig economy) akan menjadi tren,” tuturnya.

Walaupun Jokowi tak memberikan penjelasan rinci terhadap ancaman kesempatan kerja karena tren gig economy, ia hanya menyebut bahwa tren tersebut memang sudah mendekati Indonesia.

“Ini trennya kita lihat menuju ke sana (gig economy),” tukasnya.

Sekilas diketahui, bahwa gig economy adalah sistem pasar tenaga kerja yang terdiri dari pekerja lepas atau karyawan kontrak jangka pendek. Istilah “gig” berasal dari bahasa Inggris yang menggambarkan pekerjaan seperti musisi yang dibayar per penampilan, bukan per bulan.

Bagi industri atau pemberi kerja, sistem ini jelas menguntungkan, karena ia bisa membayar pekerja dengan budget yang bisa disesuaikan oleh kantong pengusaha.

Namun terkadang ada sisi positif bagi pekerja gig economy untuk mendapatkan fleksibilitas dan kemandirian, serta peluang pendapatan yang lebih tinggi. Walaupun tantangannya bagi pekerja gig economy juga tidak mudah. Sebab, ia akan menghadapi ketidakpastian pendapatan dan risiko stres.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Ngegas Jadi Rp 1.455.000

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau mengalami kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan hari ini, Sabtu 21 September 2024.

Bahlil Kasih Sinyal Pemerintah Batal Batasi Pembelian BBM Subsidi Mulai 1 Oktober 2024

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memberikan sinyal kuat, bahwa aturan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi batal diberlakukan mulai 1 Oktober 2024.

Teknologi Makin Canggih, Jokowi Ingatkan 85 Pekerjaan Bakal Hilang Tahun Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan sebanyak 85 juta pekerjaan akan hilang pada tahun 2025, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berakhir Lesu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (20/9).