Advertisement
Categories: Polhukam

Bos Pajak Bantah Ada Kebocoran Data NPWP dari Sistem DJP

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suryo Utomo membantah adanya indikasi kebocoran dara langsung dari sistem di Direktorat Jenderal Pajak atau DJP, utamanya perihal dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.

Kendati demikian, Suryo menegaskan pihaknya sampai dengan saat ini masih dalam tahap penelitian, baik itu terkait dugaan kebocoran data Nomor Identitas Kependudukan (NIK) maupun data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

“Kami sedang teliti, kan begitu ya,” kata Suryo Utomo dalam keterangannya, Jumat (20/9) seperti dikutip Holopis.com.

Anak buah Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati itu mengklaim, data log access dalam enam tahun terakhir tak menunjukkan adanya indikasi yang mengarah pada kebocoran data langsung dari sistem informasi lembaganya.

“Iya kan kami sudah cek itu di sistem kami, di beberapa tak ada kebocoran makanya kami sampaikan begitu,” kata Suryo.

DJP juga menyebut bahwa struktur data yang disebar di darkweb oleh hacker Bjorka itu bukanlah struktur data yang terkait dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.

Namun Suryo Utomo enggan menjawab detail karakteristik strukutur data yang tersebar dengan milik struktur data milik DJP. “Tadi yang di pers rilis saja ya,” katanya seraya meninggalkan awak media.

Adapun sebelumnya, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Kepolisian RI untuk menindaklanjuti dugaan kebocoran data tersebut.

DJP menegaskan, akan berupaya untuk meningkatkan sistem keamanan dan perlindungan data pribadi dengan melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata kelola data dan sistem informasi melalui pembaruan teknologi keamanan sistem dan security awareness, serta mengimbau masyarakat untuk menjaga data pribadinya masing-masing.

“Antara lain dengan memperbarui antivirus, mengubah kata sandi secara berkala, dan menghindari baik mengakses tautan maupun mengunduh file mencurigakan agar terhindar dari pencurian data,” kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/9).

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, hacker Bjorka dikabarkan membocorkan 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) masyarakat Indonesia. Ia menjual data NPWP tersebut seharga Rp 150 juta. Laporan kebocoran data ini diungkapkan oleh akun X Teguh Aprianto (@secgron), pada Rabu (18/9).

Selain data NPWP terdapat NIK, alamat, nomor hp, email dan lainnya, yang mana dalam data tersebut terdapat data milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang ketua umum Partai Serikat Indonesia (PSI), dan Gibran calon wakil Presiden Indonesia.

Page: 1 2

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

STY : Seandainya Timnas Indonesia Turunkan Skuad Senior, Pasti Juara Piala AFF 2024!

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) menyesalkan betul tersingkirnya Skuad Garuda dari Piala AFF 2024.…

8 menit ago

Hari Minggu, Emas Pegadaian Masih Dibanderol Segini

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau tidak bergerak pada perdagangan…

23 menit ago

Timnas Indonesia Gugur di Piala AFF 2024, STY : Boy… Terima Kasih Atas Kerja Kerasnya

Timnas Indonesia harus angkat koper dari Piala AFF 2024. Pelatih Shin Tae-yong (STY) tetap mengapresiasi…

38 menit ago

Ivan Juric Sah Jadi Manajer Southampton, Padahal Belum Lama Dipecat AS Roma

Ivan Juric secara resmi ditunjuk jadi manajer baru Southampton usai dipecat AS Roma belum lama…

53 menit ago

Hari Minggu, Harga Emas Antam Tak Bergerak

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau tidak mengalami perubahan pada…

1 jam ago

Tottenham vs Liverpool : Head to Head dan Prediksi Susunan Pemain

Duel super big match antara Tottenham vs Liverpool bakal tersaji di pekan ke-17 Liga Inggris…

1 jam ago