Advertisement
Categories: Internasional

China Kembali Dihantam Topan, Ratusan Ribu Orang Dievakuasi

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jalanan di lingkungan kota Shanghai China kembali dihadapi topan kedua dalam seminggu. Curah hujan yang terjadi di negara tirai bambu tersebut telah memecahkan rekor lokal di beberapa bagian kota.

“Badai diperkirakan akan melemah secara bertahap saat bergerak ke daratan,” demikian disampaikan oleh media lokal, dikutip Holopis.com, Jum’at (20/9).

Topan Pulasan terjadi beberapa hari setelah Topan Bebinca menyebab kerusakan terparah di kota itu sejak tahun 1494. Topan Pulasan tiba pada Kamis (19/9) waktu setempat dengan kecepatan angin maksimum 83kmh.

Sebanyak 112.000 masyarakat langsung dievakuasi, dan beberapa layanan feri serta kereta api langsung dihentikan.

Sementara itu dua stasiun cuaca mencatat curah hujan lebih dari 300 mm dalam waktu 6 jam, dan penemuan itu disebutkan sebagai curah hujan tertinggi di distrik mereka sejak pencatatan mulai dibuat.

Sekedar mengingatkan kembali, Topan Bebinca pada Senin lalu telah menjatuhkan lebih dari 1.800 pohon dan menyebabkan 30.000 rumah tangga tanpa aliran listrik.

Pihak berwenang kemudian mengevakuasi lebih dari 400.000 orang di seluruh Shanghai menuju hadirnya badai.

Para ilmuwan pun mengatakan perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca membuat cuaca menjadi semakin ekstrim dan lebih intens terjadi.

Topan Besar Sedang Menghantui Beberapa Wilayah Asia Tenggara

Sebelumnya diberitakan Holopis.com, topan besar seperti Topan Yagi saat ini memang sedang menyerang beberapa wilayah di negara-negara Asia Tenggara. Sebanyak 74 orang meninggal dunia akibat Topan Yagi yang menyerang Myanmar.

Jumlah korban semakin bertambah pada Minggu (15/9). Sementara itu 89 orang dinyatakan hilang akibat topan mematikan tersebut.

“Hingga Jum’at malam, banjir menyebabkan 74 kematian dan 89 orang hilang di Myanmar,” demikian disampaikan media lokal Myanmar.

Sementara, topan ini juga menyebabkan banjir dan tanah longsor di Thailand bagian Utara. Banjir tersebut menggenangi ribuan rumah.

Dua orang meninggal dunia di Chaing Mai, sementara dua orang lainnya meninggal dunia di Chiang Rai.

Kementerian Kesehatan Thailand juga sudah mengerahkan staf medis, relawan, dan petugas penyelamat. Para lansia di sana pun dipindahkan ke lokasi yang dinilai lebih aman.

Departemen Meteorologi Thailand mengatakan bahwa hujan lebat diperkirakan akan turun lagi dan diduga akan menimbulkan risiko banjir bandang baru.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

10 Ucapan Selamat Hari Ibu untuk Rasa Terima Kasih dan Penghargaan

Hari Ibu merupakan momen yang sangat spesial bagi kita semua, karena di hari ini kita…

4 menit ago

IPW Ungkap Kasus Polisi Bunuh Diri di 2024 Meningkat 3 Kali Lipat

Indonesia Police Watch (IPW) mencatat jumlah kasus polisi bunuh diri pada tahun 2024 meningkat signifikan,…

19 menit ago

Menkomdigi Ungkap Alasan Mengapa Aplikasi AI di Indonesia Sering Sodorkan Data Salah

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menjelaskan alasan mengapa aplikasi kecerdasan buatan atau artificial…

34 menit ago

KAI Daop 1 Jakarta Libatkan Anjing K9 Perketat Pengamanan

PT Kai Daop 1 Jakarta libatkan anjing polisi atau K9, untuk melakukan penambahan pengaman di…

49 menit ago

Polres Karawang Lakukan Penyekatan Kendaraan Sumbu 3 Jelang Libur Nataru

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Polres Karawang menggelar penyekatan kendaraan angkutan barang…

1 jam ago

RESEP : Sup Bakso Pangsit, Cocok Disantap Saat Turun Hujan

Resep kuliner kali ini ada Sup Bakso Pangsit yang tentunya lezat dan nikmat. Cocok disantap…

1 jam ago