HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekolah Polisi Wanita atau Sepolwan Lemdiklat Polri sangat bangga memiliki siswi bernama Nur Fatia Azzahra yang bergelar sarjana psikologi, dengan nilai IPK 3,56.
Meskipun memiliki kekurangan atau difabel, Nur Fatia tetap semangat untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang polisi.
Nur Fatia mengakui bahwa dirinya sudah menyelesaikan bangku kuliah selama 3 tahun 8 bulan di Fakultas Psikologi universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
“(IPK-nya) 3,56, saya kuliah 3 tahun 8 bulan di UII Jogja Fakultas Psikologi,” jelasnya kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (20/9).
Prestasi yang diperoleh Fatia bukan hanya di perguruan tinggi, saat dibangku sekolah menengah umum atau SMA pun, ia sudah berprestasi dengan terus-menerus menyabet rangking 1 di sekolahnya.
Nur Fatia menuturkan, motivasi dirinya untuk terus berprestasi adalah untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap kaum disabilitas. Dengan menjadi siswa di sekolah polisi wanita ini, membuktikan bahwa penyandang difabel mampu dan setara dengan orang pada umumnya.
Tak lupa, Fatia pun menyemangati teman-temannya sesama difabel untuk tidak menyerah meskipun memiliki kekurangan, serta tetap semangat dalam mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang mandiri.
Ia juga sangat berterima kasih kepada Kapolri dengan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka rekrutmen kelompok disabilitas untuk menjadi polisi. Sehingga harapan untuk mencapai cita-citanya yang sempat terkubur, sekarang bisa menjadi kenyataan.
Di tempat yang sama, Asisten Kapolri Bidang SDM, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, rekrutmen kelompok disabilitas menjadi anggota organik merupakan kebijakan inklusif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kapolri yakin penyandang disabilitas mampu melakukan pekerjaan kepolisian.
“Polri pada tahun 2023 sebenarnya sudah melakukan rekrutmen terhadap kelompok disabilitas tapi untuk golongan ASN atau pegawai negeri pada Polri (PNPP), dari kelompok itu kita pekerjakan di dua polda yaitu Polda Jogja kemudian di Polda Sumatera Selatan. Dari situ berproses, Pak Kapolri tambah yakin, Saya minta (difabel menjadi-red) anggota Polri,” tutur Dedi.
Seperti diketahui, Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri, merekrut 16 penyandang disabilitas pada penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024 ini. Mereka terdiri dari 3 siswa Bintara perempuan dan 13 laki-laki.