HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mahfud MD mati-matian memberikan klarifikasi terhadap sindiran yang disampaikan Istana perihal gratifikasi yang dinikmatinya selama menjabat pejabat negara.
Mantan cawapres itu pun merasa tidak ada yang salah saat dirinya naik jet pribadi milik Jusuf Kalla karena itu bersifat undangan pribadi.
“Saya sudah mengklarifikasi bahwa itu hubungan keperdataan, diundang ceramah dijemput dan diantar dengan transport,” kata Mahfud MD dalam keterangannya pada Rabu (18/9) seperti dikutip Holopis.com.
“Seperti saya mengajar di kampus mendapat honor dan transport saat menjadi pejabat,” imbuhnya.
Mahfud kemudian sesumbar bahwa dirinya lah justru yang paling rajin melapor apabila sudah mendapatkan gratifikasi sewaktu menjadi pejabat.
“Bahkan saya lah yang menurut saya paling rajin melapor gratifikasi,” klaimnya.
Tak hanya itu, Mahfud dalam sebuah rekaman video yang dibagikannya pun menjelaskan momen dirinya naik jet pribadi ke Makassar untuk mengisi khotbah di Masjid Al-Markaz Al-Islami.
“Saya sering khotbah di sana, tapi suatu kali khotbah saya diajak berangkat oleh Pak JK, ‘Tidak perlu beli tiket, tidak perlu dikirimi tiket, saya mau ke sana, yuk satu pesawat’. ‘Kok ikut Pak JK gratifikasi apa ndak?’,” bebernya.
Dengan undangan seperti itu, Mahfud kemudian tidak mengerti faktor gratifikasi seperti yang dituduhkan kepada dirinya.
“Pak JK itu kan ketua dewan pembina takmir masjid, dia undang saya, lalu ngajak saya ‘Ayok saya jemput’, ndak ada honor, terus gimana caranya orang undang, terus saya datang, lalu dibilang gratifikasi,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Presidential Communication Officer (PCO) Hasan Nasbi dalam sebuah rekaman video yang diunggah di media sosial menyebut bahwa Kaesang bukanlah pejabat negara yang bisa dipertanyakan ketika menggunakan fasilitas mewah.
“Kaesang ini bukan pejabat publik dan dia sudah dewasa, dia sudah punya hidup sendiri, sudah punya bisnis sendiri dan dia bukan pejabat publik,” kata Hasan Nasbi.
Selain nama Megawati, nama Mahfud MD pun ikut terseret dalam bahan perbandingan Hasan Nasbi mengenai penggunaan jet pribadinya.
“Atau bahkan ada misalnya pejabat publik yang di masa dia menjabat naik private jet, Pak Mahfud misalnya, dan beliau mengakui sendiri beliau sering naik private jet dan lebih sering naik private jet Pak Jusuf Kalla, atau misalnya kita bisa lihat yang lain-lain lah toko-tokoh publik yang masih menjabat bahkan, yang naik private jet tapi ketika itu nggak heboh,” bebernya.
Hasan lalu mengungkit Mahfud Md yang tidak sekali pun dikritik para tokoh antikorupsi. Menurutnya, sikap para tokoh antikorupsi justru membelok-belokkan saat bicara soal dugaan gratifikasi Mahfud, dibanding dengan Kaesang.
“Bahkan khusus untuk Pak Mahfud itu para pendekar antikorupsi meliuk-liuk jawabannya enggak ada yang lurus jawabannya satu pun, ya oke ini gratifikasi tapi ini apakah gratifikasi yang terlarang, katanya, loh kok tiba-tiba kalau untuk Pak Mahfud kemudian meliuk-liuk seperti itu, tapi kalau untuk Mas Kaesang straight to the point,” tuntasnya.