HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.
Penguatan IHSG yang terbilang signifikan ini salah satunya dipengaruhi oleh euforia pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Funds Rate dan Bank Indonesia.
Sampai dengan akhir perdagangan sesi I, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,87 persen ke posisi 7.897. Angka ini mengantarkan IHSG kembali mencetak rekor level tertinggi dalam sejarah atau all time high.
Namun secara intraday, IHSG mencetak level tertingginya, yakni di level 7.902 di awal-awal perdagangan pagi tadi. Sedangkan untuk level terendah IHSG pada hari ini berada di level 7.853.
Indeks LQ45 terpantau ikut menguat, dengan kenaikan 92% ke level 979,19. Sementara kurs Rupiah menguat 0,35% ke level Rp15.281/US$ pada pukul 12.40 WIB.
Nilai perdagangan siang hari sebesar Rp7,61 triliun dari sejumlah 15 miliar saham yang ditransaksikan. Tercatat ada penguatan 283 saham, dan pelemahan 259 saham. Sisanya 250 saham stagnan.
Sebagaimana diketahui, The Federal Reserve alias The Fed akhirnya resmi menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate sebesar 50 Bps, menjadi 4,75 – 5 persen pada Rabu (18/9) kemarin.
Pemangkasan suku bunga ini melontar sinyal dovish yang kuat di pasar, dan menandai dimulainya era kebijakan moneter longgar di negeri Paman Sam, yang tentunya akan berdampak besar terhadap perekonomian di banyak negara, termasuk Indonesia.
Tak hanya itu, Bank Indonesia (BI) juga turut menurunkan suku bunga acuannya atau BI-Rate yang diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama 17-18 September 2024 lalu.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen, suku bunga Deposit Facility menjadi sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi sebesar 6,75 persen.