HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gencar menyuarakan kemanusiaan bagi Palestina, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Titimangsa menggelar teater musikal bertajuk Tanah Yang Terpenjara, Lantangkan Suara untuk Palestina.

Sajian teater musikal tersebut untuk mengajak seluruh masyarakat terus menyerukan gerakan kemanusiaan untuk Palestina. Dengan cara baru, melalui teater musikal yang dibintangi Happy Salma, Chiki Fawzi, Hannah Al Rasid, dan Panji Sakti, Dompet Dhuafa dan Titimangsa mengedukasi kepedulian bagi rakyat Palestina.

Nantinya, hasil penjualan tiket teater musikal tersebut akan didonasikan untuk masyarakat Palestina melalui Dompet Dhuafa.

Happy Salma selaku Founder Titimangsa mengungkapkan, bahwa ruang kemanusiaan sangat bisa dijembatai dengan kebudayaan. Karena budaya bisa menjadi alat komunikasi yang universal.

”Budaya menjadi jembatan dan ruang menyuarakan kemanusiaan. Maka itu, dengan kehadiran teater dan musikal dapat mendorong ruang-ruang diskusi dan pemikiran tentang arti kemanusiaan, khususnya bagi Palestina,” kata Happy Salma dalam Konferensi Pers, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/9) seperti dikutip Holopis.com.

Wanita kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 tersebut pun menambahkan, bahwa pada penyelenggaraan tersebut ingin mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk datang. Sehingga teater dan musikal ini dapat mendorong pemikiran masyarakat tentang arti kemanusiaan.

Agar sepulang dari menonton teater musikal Tanah yang Terpenjara tersebut, semua masyarakat memenuhi pemikiran dengan diskusi dan beragam perbincangan terkait Palestina.

“Bertajuk Tanah yang terpenjara menceritakan tentang kisah rakyat palestina di dalam gaza, yang sebelumnya tenang meski berada dalam penjara terbesar di dunia. Dinarasikan oleh Happy Salma, dan dibalut dalam alunan musik dari lagu yang ditulis musisi yang berkolaborasi bersama Dompet Dhuafa. Lalu kita juga akan menampilkan puisi-puisi dalam musikalisasi dengan mengajak sejumlah public figure hingga musisi tanah air. Saya juga ingin masyarakat berbondong-bondong untuk sama-sama merasakan kepedulian yang sama akan arti kemanusiaan,” tambah Happy Salma.

Etika Setiawanti selaku Direktur Mobilisasi Sumberdaya Yayasan Dompet Dhuafa Republika, menerangkan bahwa Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan, menjadi kewajiban dalam terus menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina.

“Kami tidak ingin suara kemanusiaan tenggelam, kami ingin memanggil jiwa-jiwa ini untuk terus bersatu padu dalam kemanusiaan,” kata Etika.

Melalui teater dan musikal dari Titimangsa, pihaknya pun berkomitmen untuk terus teguh menyuarakan kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina.

“Sehingga kami berharap dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat,” sambungnya.

Lebih lanjut, Etika juga menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa bersama lintas kemanusiaan yang tergabung dalam Indonesia Humanitarian Alliances (IHA), terus mendorong bantuan-bantuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Palestina.

“Bantuan seperti Medical Point, ratusan tenda, tebar hewan kurban, makanan siap saji, generator hingga kebutuhan pangan dan obat-obatan lainnya yang sudah terdistribusikan sebelumnya”, tambah Etika Setiawanti.

Dalam kesempatan yang sama, Counsellor Palestina di Indonesia Muamar Milhim juga menceritakan bahwa banyak fasilitas umum, mulai dari rumah sakit, tempat ibadah, sekolah maupun bangunan lainnya yang mengalami kerusakan parah akibat genosida yang terjadi.

Tidak hanya itu, pemberitaan baik media televisi, radio selalu memberitakan peristiwa tersebut ke kancah dunia, agar masyarakat tahu apa yang terjadi di negara kami, Palestina.

“Kami membutuhkan terus dukungan dari berbagai dunia, termasuk negara-negara Islam, khususnya Indonesia dalam upaya kemerdekaan negara kami serta terciptanya damai di negara kami,” kata Muamar.

Chiki Fawzi selaku penggiat sosial media dan supervolunteer Dompet Dhuafa mengatakan bahwa Isu kemanusiaan yang dari dulu harus digaungkan, saat ini semakin banyak masyarakat dunia terus mendorong isu kemanusiaan bagi Palestina.

“Saya berharap seruan ini tidak menghilang begitu saja, terus ada hingga penjajahan hapus di bumi Palestina,” kata Chiki.

Terakhir, Penulis Naskah perwakilan dari Titimangsa Aziz Azthar menjelaskan bahwa untuk pembelian tiket bisa melalui kanal website kami di titimangsa.com. Harga tiket teater musikal akan kami jual dalam tiga kategori harga yaitu mulai dari Rp300.000,-, Rp400.000,- dan Rp500.000,-. Semua dalam pertunjukan yang sama, hanya posisi tempat duduk saja yang membedakannya”.

Kolaborasi Dompet Dhuafa dan Titimangsa ini melengkapi serangkaian aksi kemanusiaan untuk Palestina yang selama ini bergulir. Jauh sebelum era tahun 2000, Dompet Dhuafa sudah memulai respon kemanusiaan untuk Palestina. Hadirnya program seperti food bank, peternakan kelinci, support kebutuhan obat-obatan dan medis, pakain hangat untuk musim dingin, bantuan armada ambulans, hingga pendirian klinik medical point untuk melayani kebutuhan layanan kesehatan rakyat Palestina di masa krisis seperti sekarang ini.

Namun bantuan-bantuan tersebut belum seberapa dibandingkan kegigihan rakyat Palestina menjaga tanah kelahirannya. Mereka masih terus membutuhkan dukungan kita, mari terus lantangkan suara untuk Palestina.