HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perundingan  peningkatan Persetujuan Perdagangan Barang ASEAN (ASEAN Trade in Goods Agreement/ATIGA) berhasil mencapai kemajuan signifikan pada Pertemuan ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) Council ke-38 mulai hari Senin, (16/9) di Vientiane, Laos.

Dalam pertemuan tersebut, Komite Negosiasi Perdagangan (Trade Negotiating Committee/TNC) ATIGA berhasil menyelesaikan beberapa bab peningkatan ATIGA.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Djatmiko Bris Witjaksono mengapresiasi kemajuan signifikan yang telah dicapai oleh TNC. Ia juga mendukung peningkatan ATIGA untuk segera disahkan. 

“Indonesia perlu mendukung TNC ATIGA untuk melanjutkan perundingan dan membahas isu yang belum mencapai kesepakatan. Kami harap, peningkatan ATIGA dapat ditandatangani pada 2025 mendatang,” ujar Djatmiko dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Ia juga menyambut baik implementasi penuh penerbitan dan penerimaan Surat Keterangan

Asal (SKA) elektronik Form D oleh semua negara anggota ASEAN. Djatmiko mengatakan, Indonesia

terlibat aktif dalam sejumlah isu penting perundingan peningkatan ATIGA. Hal ini untuk mendukung peningkatan kerja sama intrakawasan serta kerja sama ASEAN dengan mitra-mitra dialognya.

“Kami memiliki komitmen untuk mengawal implementasi ATIGA terkait Surat Keterangan Asal (SKA) elektronik Form D, menyelesaikan kasus Non-Tariff Measures (NTMs), dan mendorong peluang kerja sama ASEAN Single Window dengan Mitra Dialog ASEAN,” ungkap Djatmiko.

Dikatakan Djatmiko pertemuan AFTA Council ke-38 merupakan bagian dari Rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang berlangsung pada 15—22 September 2024 di Vientiane, Laos.

“Protokol Kelima Amandemen ACIA secara umum mengatur perubahan mekanisme liberalisasi

investasi dan memperkuat iklim investasi di kawasan agar ASEAN menjadi tujuan investasi yang paling menarik bagi investor. Menteri Perdagangan RI sebagai Menteri Ekonomi ASEAN yang mewakili Indonesia akan menandatangani protokol tersebut di Jakarta dalam waktu dekat,” jelasnya.

Tak hanya itu Indonesia juga hadir dalam sesi konsultasi dengan ASEAN Business Advisory Council (ABAC) pada hari yang sama. Dalam pertemuan ini, Indonesia mendorong ASEAN–BAC untuk turut berperan lebih aktif dalam memberikan masukan terhadap implementasi persetujuan perdagangan bebas ASEAN yang ada untuk mendukung sentralitas dan konektivitas di ASEAN.