HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan regulasi pembentukan family office di Indonesia rampung sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir.
Pun apabila mundur hingga masuk pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang, ia memastikan gagasan terkait family office tersebut akan tetap terealisasi.
“Kita berharap (rampung di masa pemerintahan Presiden Jokowi), tapi Pak Prabowo sudah paham benar mengenai ini, nanti tergantung kalau misalnya nggak sampai, nanti pak Prabowo dilantik saya kira dalam beberapa waktu kemudian sudah (terealisasi),” ujar Luhut dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (17/9).
Luhut memandang, family office merupakan sebuah peluang emas bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan investasi di dalam negeri. Sebab, terdapat setidaknya 28 ribu orang super kaya alias tajir di dunia yang menjadi sasaran target family.
“Ini sekarang berkeliaran, tadi saya baru saja bicara sama Pak Sandi (Menparekraf, Sandiaga Uno) Ada 28 ribu sekian, golden opportunity (peluang emas), kita tinggal siapkan tempat, family office,” ungkapnya.
Adapun kata Luhut, puluhan ribu orang super kaya di dunia itu tengah melirik Indonesia, termasuk provinsi Bali yang selama ini banyak didatangi oleh wisatawan mancanegara.
Karena itu, dia memastikan pembentukan family office yang digadang sebagai wadah bagi para orang tajir itu untuk menyimpan uangnya akan dipercepat.
Menurutnya, percepatan pembentukan family office di Indonesia itu pun sudah dibahas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto.
“Sekarang kita harus siap menampung itu tentu dengan aturan yang kompetitif,” tandasnya.