Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024
NewsEkobizDorong Perluasan Akses Pasar ke Amerika Latin, Perundingan Indonesia–Peru CEPA Makin Intensif

Dorong Perluasan Akses Pasar ke Amerika Latin, Perundingan Indonesia–Peru CEPA Makin Intensif

Sebagai langkah lanjutan, Indonesia dan Peru telah sepakat untuk menggelar perundingan keempat IP– CEPA pada 28 Oktober–1 November 2024 di Jakarta. 

Target perundingan keempat adalah pengumuman penyelesaian substansial yang direncanakan untuk dapat disampaikan di sela-sela APEC Economic Leaders Week 2024 di Peru.

Sekilas Perdagangan Indonesia–Peru. Pada semester pertama 2024, hubungan perdagangan antara Indonesia dan Peru terus menunjukkan

performa yang kuat dengan total nilai perdagangan mencapai USD 196 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai USD 153,8 juta, sementara impor Indonesia dari Peru sebesar USD 42,2 juta. 

Indonesia menikmati surplus perdagangan yang signifikan sebesar USD 111,6 juta pada periode tersebut. Sementara itu, sepanjang 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 444,3 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai USD 367,4 juta dan impor Indonesia dari Peru mencapai USD 77 juta. Dengan capaian ini, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 290,4 juta. Capaian ini menggarisbawahi posisi kuat Indonesia dalam hubungan dagang dengan Peru.

Dalam lima tahun terakhir (2019–2023), tren perdagangan Indonesia–Peru tumbuh positif dengan rata- rata kenaikan sebesar 19,8 persen. Peru kini menjadi negara tujuan ekspor nonmigas ke-45 bagi Indonesia. Peru juga menempati peringkat ke-73 sebagai negara asal impor Indonesia. 

Ekspor utama Indonesia ke Peru pada 2023 meliputi kendaraan bermotor (USD 144 juta), biodiesel (USD 31,8 juta), alas kaki (USD 30,5 juta), dan kertas (USD 13,2 juta). Di sisi lain, impor utama Indonesia dari Peru terdiri atas biji kakao (USD 33,1 juta), anggur segar dan kering (USD 19,7 juta), pupuk mineral fosfat (USD 8,5 juta), seng tidak ditempa (USD 5,3 juta), dan terak ampas logam (USD 2,5 juta).

Potensi perdagangan antara Indonesia dan Peru sangat besar. Peru, dengan populasi sekitar 34 juta jiwa dan produk domestik bruto sebesar USD 239,3 miliar pada 2023, menawarkan pasar yang menjanjikan bagi Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Peru juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan kebijakan propasar. Kondisi-kondisi ini menjadikan Peru salah satu destinasi investasi asing terkuat di Amerika Latin.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Tambah Sajian Kuliner, PT JMRB Resmi Hadirkan Gerai Eats and Co di Travoy Hub

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Sebagai bentuk mendongkrak kebutuhan pengunjung dari...

Australia Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Nanas Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan...

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.