HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia diproyeksi bakal menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI-Rate pada rapat dewan gubernur (RDG) 17—18 September 2024.
Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro memproyeksi suku bunga bank sentral Indonesia akan diturunkan menjadi 6 persen.
Ia menyebut, penurunan ini akan diikuti oleh pelonggaran kebijakan kumulatif sebesar 50 basis poin (bps) pada kuartal IV/2024, sehingga suku bunga BI diperkirakan mencapai 5,5 persen pada akhir tahun.
“Kami pikir BI memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan karena harga minyak yang lebih rendah, deflasi domestik, data global yang lemah terutama dari China, dan potensi kejutan dovish dari The Fed,” jelas Satria dalam keterangan resminya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (16/9).
Dia juga mengatakan, bahwa deflasi yang terjadi selama empat bulan berturut-turut itu dapat menjadi alasan bagi BI untuk memangkas suku bunga acuannya.
Hal itu pun sejalan dengan konsistensi Gubernur BI, Perry Warjiyo dinilai konsisten dengan kerangka penargetan inflasi (ITF), dimana inflasi yang rendah akan menguatkan mata uang, dan memberi ruang untuk penurunan suku bunga.
“Berkat anjloknya harga pangan yang bergejolak, Indonesia telah mencatat deflasi month-to-month selama empat bulan berturut-turut sejak Mei, yang masih dapat berlanjut dalam beberapa bulan mendatang jika harga bahan bakar disesuaikan lebih rendah,” jelasnya.
Kemudian, Perry juga dinilai sebagai sosok yang pragmatis dengan kecenderungan bertindak lebih cepat. Meskipun Perry telah mengindikasikan potensi penurunan suku bunga pada Oktober atau setelah keputusan The Fed, langkah-langkahnya biasanya didasarkan pada data dan bertindak tegas untuk mengejutkan pasar.